Penjelasan Mengenai Belajar dan Pembelajaran


Daftar Isi Materi :
  1. Pengertian Belajar Serta Tujuannya
  2. Ciri-Ciri Belajar
  3. Kecenderungan Seseorang Mau Belajar
  4. Jenis Belajar Menurut Gagne
  5. Pengertian Pembelajaran, Ciri-Ciri dan Prinsipnya

1. Pengertian Belajar Serta Tujuannya
--- --- ---
Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan meteri ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2011: 22).

Banyak ahli mengemukakan mengenai belajar. Pandangan beberapa ahli tentang belajar dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002: 12-13), yakni sebagai berikut:
  • Belajar menurut James O. Whittaker adalah merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
  • Belajar menurut Cronbach adalah Learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
  • Belajar menurut Howard L. Kingskey adalah bahwa Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
  • Slameto merumuskan pengertian belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan imdividu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dengan berbagai definisi tersebut dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang yang diperoleh dengan interaksi terhadap sesama sehingga menghasilkan pengalaman mapun ilmu pengetahuan

Adapun perubahan yang hendak dicapai setidaknya memenuhi beberapa ranah seperti yang dimaksud oleh yang dimaksud oleh Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-23), yaitu :
  • Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
  • Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yang meliputi penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
  • Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa ketrampilan dan kemampuan bertindak, meliputi enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perceptual, ketepatan, keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Dengan demikian tujuan belajar adalah ingin mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan menanamkan sikap mental. Dengan mencapai tujuan belajar tersebut maka akan diperoleh hasil dari belajar itu sendiri.

2. Ciri-Ciri Belajar
--- --- ---
Moh. Surya (2013) mengemukakan ciri-ciri perubahan perilaku sebagai akibat dari belajar, yaitu:

  • Perubahan yang disadari dan disengaja perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan.
  • Perubahan yang berkesinambungan bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebelumnya.
  • Perubahan yang fungsional Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidupn individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan sekarang maupun masa depan.
  • Perubahan yang bersifat positif Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menunjukan kearah kemajuan.
  • Perubahan yang bersifat aktif untuk memperoleh perilaku yang baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan.
  • Perubahan yang bersifat permanen perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetapdan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
  • Perubahan yang bertujuan dan terarah individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang inin dicapai, baik tujuan jangka pendek paupun tujuan jangka panjang.
  • Perubahan perilaku secara menyeluruh perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya.

Adapun ciri-ciri belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2006. h. 8) dapat di uraikan sebagai berikut :

  •  pelaku, siswa yang bertindak belajar atau pebelajar
  • Unsur Tujuan, memperoleh hasil dan pengalaman hidup
  • Unsur proses, terjadi internal pada diri pebelajar
  • Unsur tempat, belajar dapat dilakukan disembarang tempat
  • Unsur lama waktu, sepanjang hayat
  • Unsur syarat terjadi, dengan motivasi belajar yang kuat
  • Unsur ukuran keberhasilan, dapat memecahkan masalah
  • Unsur faedah, bagi pebelajar dapat mempertinggi martabat pribadi
  • Unsur hasil, hasil belajar dampak pengajaran dan pengiring
3. Kecenderungan Seseorang Mau Belajar
--- --- ---
Mengenai alasan mengapa seseorang mau belajar, setidaknya ada 9 kecenderungan umum yang mendorongnya. menukil delapan kecenderungan dari Eveline Siregar (2014) serta ada penambahan satu kecenderungan dari penulis, sebagai berikut :

a) Ada semacam dorongan rasa ingin tahu yang kuat.
Dorongan ini berasal dari dalam dirinya untuk mengetahui sesuatu. Biasanya rasa ingin tahu ini diwujudkan dengan munculnya sejumlah pertanyaan-pertanyaan.

b) Ada keinginan untuk menguasai IPTEK sebagai tuntutan zaman dan lingkungan disekitarnya.
Hal ini merupakan faktor eksternal yang mampu mendorong seseorang untuk mau belajar. Apalagi pada era global saat ini yang meniscayakan pentingnya kemampuan penguasaan terhadap IPTEK.

c) Memenuhi kebutuhan biologis hingga aktualisasi diri.
Meminjam istilah dari Abraham Maslow bahwa segala aktifitas manusia itu didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis hingga aktualisasi diri. Untuk memenuhi kebutuhan inilah mengapa seseorang mau belajar.

d) Melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya
Untuk melakukan penyempurnaan suatu pengetahuan dari apa yang telah diketahuinya, maka cara terbaik adalah mempelajari suatu ilmu baru yang sesuai sehingga ilmu tersebut menjadi penyempurna dari ilmu sebelumnya. Hal ini biasanya dilakukan untuk menambah wawasan seseorang.

e) Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya
Dari point ini menunjukkan bahwa tidak semua orang mudah untuk melakukan sosialisasi, apalagi beradaptasi dengan lingkungannya. Karena itu ada sebagian orang yang khusus mau belajar karena adanya kepentingan untuk bersosialisasi dan beradaptasi.

f) Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri.
Intelektualitas adalah modal penting untuk berkompetisi di era global yang penuh dengan persaingan saat ini, selain itu ada juga orang yang merasakan bahwa potensi dirinya merasa belum cukup dan masih perlu digali lagi. Karena itulah dia mau belajar demi bisa bersaing demi mengembangkan potensi diri.

g) Untuk mencapai cita-cita.
Sebagai manusia yang membutuhkan aktualisasi diri, maka cita-cita adalah hal lain yang mampu mendorong seseorang untuk belajar. Hampir bisa dipastikan tidak mungkin seseorang mau belajar tanpa ada cita-cita terlebih dahulu.

h) Untuk mengisi waktu luang
Sebagian orang ada yang yang mau belajar hanya karena untuk mengisi waktu luang. Hal ini terjadi karean adanya waktu luang yang belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh orang tersebut, karena itu untuk mengisi kekosongan tersebut biasanya digunakan untuk belajar sesuatu yang dinilainya bermanfaat.

i) Karena ada unsur keterpaksaan
Dari kedelapan kecenderungan sebelumnya, point 9 ini merupakan tambahan dari penulis. Kita sudah memaklumi bahwa mungkin kita pernah mengalami dimana kita belajar karena disuruh oleh orang tua, atau karena demi menghadapi ujian atau hal lain. Berbeda dari 8 kecenderungan sebelumnya yang sifatnya positif, kecenderungan ini lebih kepada negatif karena kurangnya dorongan dan motivasi dalam dirinya, melainkan lebih kepada hal-hal yang memaksanya dan mengharuskannya untuk belajar.

Meski begitu kecenderungan ini bisa menjadi postif jika memang yang dibacanya mampu menarik perhatiannya sehingga dia tertarik untuk membacanya, sehingga kecenderungan ini akan menuju pada step berikutnya yaitu mengarah kepada 8 kecenderungan sebelumnya.

4. Jenis Belajar Menurut Gagne
--- --- ---
Manusia memiliki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Karena itu banyak tipe-tipe belajar yang dilakukan manusia. Gagne (1996: 66) dalam buku Muhibbin Syah yang berjudul Psikologi Pendidikan mencatat ada delapan tipe belajar yaitu :

a) Belajar isyarat (signal learning).
Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi sepontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respon dalam konteks inilah signal learning terjadi.

b) Belajar stimulus respon.
Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping).

c) Belajar merantaikan (chaining).
Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu.

d) Belajar asosiasi verbal (verbal association).
Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat.

e) Belajar membedakan (discrimination).
Tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda–beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan.

f) Belajar konsep (concept learning).
Belajar mengklsifikasikan stimulus, atau menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. (konsep : satuan arti yang mewakili kesamaan ciri).

g) Belajar dalil (rule learning).
Tipe ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat.

h) Belajar memecahkan masalah (problem solving).
Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaedah yang lebih tinggi (higher order rule).

Dari delapan tipe belajar menurut pendapat Muhibbin Syah di atas, maka dapat penulis jelaskan lebih rinci adalah sebagai berikut :

Pertama, belajar isyarat (signal learning) adalah merupakan kondisi seorang guru memberikan isyarat kepada muridnya yang gaduh dengan bahasa tubuh tangan diangkat kemudian diturunkan.

Kedua, belajar stimulus respon adalah kondisi seorang guru memberikan suatu bentuk pertanyaan atau gambaran tentang sesuatu yang kemudian ditanggapi oleh muridnya. Guru memberi pertanyaan kemudian murid menjawab.

Ketiga, belajar merantaikan (chaining) adalah merupakan kegiatan belajar mengajar yang dari awal membutuhkan proses-proses dan tahapan untuk mencapai tujuannya.

Keempat, belajar asosiasi verbal (verbal association) adalah merupakan langkah kerja dari suatu praktek dengan bantuan alat atau objek tertentu. Contohnya adalah membuat prosedur dari praktek kayu.

Kelima, belajar membedakan (discrimination) adalah merupakan kondisi seorang guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dalam berupa kata-kata atau benda yang mempunyai jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi masih dalam satu bagian dalam jawaban yang benar. Contohnya, ketika guru memberikan sebuah bentuk (kubus) siswa menerka ada yang bilang berbentuk kotak, seperti kotak kardus, kubus, dsb.

Keenam, belajar konsep (concept learning) adalah merupakan memahami sebuah prosedur dalam suatu praktek atau juga teori. Memahami prosedur praktek uji bahan sebelum praktek, atau konsep dalam materi ajar.

Ketujuh, belajar dalil (rule learning) adalah merupakan kondisi seorang guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang merupakan kewajiban siswa, dalam hal itu hukuman diberikan supaya siswa tidak mengulangi kesalahannya.

Kedelapan, belajar memecahkan masalah (problem solving) adalah merupakan kondisi seorang guru memberikan kasus atau permasalahan kepada siswa-siswanya untuk memancing otak mereka mencari jawaban atau penyelesaian dari masalah tersebut.

5. Pengertian, Ciri-Ciri dan Prinsip Pembelajaran
--- --- ---
Sudjana (2004: 28) berpendapat bahwa “pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara belah pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

Pengertian diatas dipertegas pula bahwa pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 2006. h. 157).

Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa seorang pendidik memiliki peran yang cukup penting dalam menciptakan interaksi edukatif kepada peserta didik sehingga mereka memperoleh output berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Eveline Siregar (2014), menyimpulkan ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
a) Merupakan upaya sadar dan disengaja
b) Pembelajaran harus membuat siswa belajar
c) Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
d) Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya.

Dalam bukunya yang berjudul Condition of Learnning, Gagne mengemukakan sembilan prinsip yang bisa dilakukan oleh para pendidik dalam pembelajaran yaitu :
a) Menarik perhatian siswa.
b) Memberi informasi kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang perlu dicapai.
c) Menstimulasi daya ingat tentang prasyarat untuk belajar.
d) Menyajikan bahan pelajaran/presentasi.
e) Memberikan bimbingan dan bantuan belajar.
f) Memotivasi terjadinya kinerja atau prestasi.
g) Menyediakan umpan balik untuk memperbaiki kinerja.
h) Melakukan penilaian terhadap prestasi belajar.
i) Meningkatkan daya ingat siswa dan aplikasi pengetahuan yang telah dipelajari. (Pribadi, 2009:46)

0 Comments