Menurut Menurut Davis G.B, Sistem merupakan gabungan dari
berbagai elemen yang bekerja sama untuk mencapai suatu target. Sedangkan dalam
pendidikan, sistem memiliki arti kumpulan dari komponen-komponen seperti guru,
siswa, metode, kurikulum, lingkungan, alat serta fasilitas yang memiliki tujuan
pendidikan seperti mencerdaskan generasi bangsa.
Perlu diketahui bahwa setiap negara memiliki sistem
pendidikannya masing-masing dan mungkin terlihat unik, hal ini juga tidak lepas
dari budaya tersebut. Salah satunya adalah di Jepang. Berikut beberapa sistem
pendidikan di Jepang :
1. Jenjang pendidikan yang berpola 6-3-3-4.
Jepang memiliki jenjang pendidikan yang berpola seperti di
Indonesia yaitu dengan pola 6-3-3-4. Pemerintah disana juga mewajibkan program
belajar 9 tahun tanpa biaya. Jadi, jika ada yang melanggar, maka mereka akan
dikenai sanksi. Adapun jenjang pendidikan di Jepang adalah sebagai berikut :
6 tahun di Shogakko atau setara SD
3 tahun di Chugakko atau setara SMP
3 tahun di Kotogakko atau setara SMA
4 tahun di Daigaku atau setara universitas/perguruan tinggi
2. Kesejahteraan para guru
Sudah menjadi rahasia umum bahwa profesi guru di Jepang
memiliki perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini juga diungkapkan oleh Wakil
Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Ferdiansyah bahwa :
"Di Jepang itu yang mengajar anak-anak SD bukan
lulusan S1 tapi malah doktor. Ini menunjukkan mereka sangat serius menganggap
profesi guru dan mereka sadar pendidikan dini itu sangat penting karena
pertumbuhan otak anak terjadi antara usia
antara 0 sampai 10 tahun,"[1]
Tidak hanya itu, gaji para guru disana juga terbilang tinggi
sehingga para guru pun terjamin kesejahteraannya. Namun, untuk menjadi seorang
guru disana diperlukan kompetensi yang mumpuni, terutama pedagogik.
3. Awal tahun ajaran baru di sekolah dan perkuliahan.
Tahun ajaran baru di Jepang berbeda dengan tahun ajaran di
Indonesia dan negara lain pada umumnya. Tahun ajaran baru disana dimulai pada
bulan april karena bertepatan dengan mekarnya bunga sakura. Hal ini bukan tanpa
alasan, Mereka percaya bahwa hal itu akan menambah semangat belajar para siswa.
Sedangkan akhir tahun ajaran pada bulan maret tahun berikutnya. Di sela-sela
tahun ajaran tersebut, pendidikan di Jepang juga memiliki liburan untuk
siswanya, yaitu 6 minggu liburan musim panas dan 2 minggu liburan musim dingin
dan semi.
4. Kurikulum yang digunakan
Kurikulum SD
Kurikulum SD disana hampir sama seperti di Indonesia yang meliputi
pengetahuan tentang ilmu sosial, matematika, IPA, musik, seni dan kerajinan,
kerumahtanggaan, dan pendidikan jasmani. Penekanan lebih difokuskan kepada
musik, seni rupa dan pendidikan jasmani, sehingga mereka tidak merasa terbebani
dengan hal-hal yang bersifat rumit.
Kelas pendidikan moral juga termasuk dalam kurikulum yang
diadakan sekali dalam seminggu dengan penekanan pada sisi non-akademis dan
dijalankan melalui rutinitas sekolah dan interaksi sehari-hari seperti pembersihan
kelas dan kegiatan makan siang di sekolah.
Kurikulum SMP
Kurikulum SMP disana lebih menitik beratkan pada pendidikan
bahasa Jepang, matematika, ilmu sosial, ilmu alam, bahasa Inggris, musik, seni,
pendidikan jasmani, kunjungan lapangan, klub ekskul, dan waktu wali kelas. Para
siswa kini menerima pengajaran dari guru masing-masing mata pelajaran. Disini
mereka akan dipersiapkan untuk ujian masuk SMA.
Kurikulum SMA
Untuk kurikulum SMA di merupakan kurikulum yang paling
sering berubah. Sudah adanya penjurusan serta kompleksnya mata pelajaran yang
diajarkan.
5. Pengajaran demi kepentingan peserta didik
Di Jepang, banyak sekolah yang meminta para siswa untuk
membersihkan lingkungan sekolah seperti kelasnya, toilet dan fasilitas lainnya
setelah pelajaran selesai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mereka mampu
menghargai hasil kerja mereka sendiri dan rang lain.
Disamping itu, sekolah disana juga disediakan makan siang
saat istirahat dengan menu yang seimbang serta memperhatikan asupan gizi demi
mempengaruhi perkembangan siswa. Tak jarang bahkan para guru pun ikut makan
bersama siswa.
Itulah beberapa sistem pendidikan di Jepang yang mungkin
bisa kita ambil pelajaran darinya. Tetap memperhatikan budaya negara kita dalam
menentukan sistem pendidikan yang tepat.
0 Comments