Wahai Pendidik, Kenali 4 Dimensi Pengetahuan Ini

Wahai Pendidik, Kenali 4 Dimensi Pengetahuan Ini
Pendidik yang hebat adalah mereka yang mampu menguasai secara mendalam ilmu pengetahuan atau materi yang diajarkannya. Adapun yang dimaksud dengan menguasai materi dalam hal ini adalah mampu menjelaskan, mencontohkan serta mengamati respon peserta didik terhadap penjelasan dari pendidik tersebut berupa dampak yang dapat diamati seperti perbaikan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun keterampilan (psikomotorik).

Dengan demikian, maka bagi para pendidik harus mendorong dirinya untuk mencapai puncak kepiawaian dalam penguasaan ilmu tersebut. Adapun penguasaan pengetahuan atau lebih dikenal dengan “Dimensi Pegetahuan” yang harus dikuasai oleh pendidik diantaranya adalah pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif.
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
1. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual bekaitan dengan pernyataan yang benar karena sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Menurut Anderson, L. & Krathwohl, D. (2001), Pengetahuan faktual berisi konvensi (kesepakatan) dari elemen-elemen dasar berupa istilah atau simbol (notasi) dalam rangka memperlancar pembicaraan dalam suatu bidang disiplin ilmu atau mata pelajaran.

Pengetahuan faktual terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Pengetahuan terminologi
Pengetahuan terminologi meliputi nama-nama dan simbol-simbol verbal dan nonverbal tertentu (contohnya kata-kata, angka-angka, tanda-tanda, dan gambar-gambar). Setiap pokok bahasan berisi sejumlah besar nama -nama dan simbol-simbol, baik verbal maupun non-verbal, yang memiliki rujukan tertentu. Dalam hal ini, tidak mungkin bagi para pendidik untuk memperbincangkan masalah dalam disiplin ilmu tanpa mempergunakan istilah-istilah penting, oleh karena itu mereka menggunakan istilah, nama dan simbol dalam pembelajaran.

2) Pengetahuan yang detail dan elemen yang spesifik
Pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik mengacu pada pengetahuan menegnai peristiwa, tempat, orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya. Hal ini dapat melibatkan informasi yang sangat tepat dan spesifik, seperti tanggal yang tepat dari suatu peristiwa atau besarnya fenomena dengan tepat. Hal ini dapat juga meliputi informasi perkiraan, seperi periode waktu dimana suatu peristiwa terjadi atau besarnya tata cara umum suatu fenomena.

Setiap materi yang mengaitkan peristiwa, tempat, orang, tanggal, dan detail-detail lainnya akan membantu pendidik dalam menggambarkan pengetahuan yang penting mengenai bidang tersebut. Fakta-fakta spesifik semacam itu merupakan informasi mendasar yang pendidik gunakan dalam menggambarkan bidang mereka dan dalam memikirkan mengenai masalah atau topik tertentu dalam bidang tersebut. 
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
2. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual meliputi prinsip, skema, model, atau teori eksplisit dan implisit dalam model-model psikologi kognitif yang berbeda. Skema, model dan teori ini menunjukkan pengetahuan yang seseorang miliki mengenai bagaimana pokok bahasan tertentu diatur dan disusun, bagaimana bagian atau potongan informasi yang berbeda saling berhubungan dan berkaitan dalam suatu cara yang lebih sistematis.

Pengetahuan konseptual meliputi tiga jenis, yaitu :
1) Pengetahuan klasifikasi dan kategori
Pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda. Seiring berkembangnya pokok bahasan, individ u-individu yang bekerja padanya mengetahui bahwa hal ini bermanfaat untuk mengembangkan klasifikasi dan kategori yang dapat mereka gunakan untuk menyusun dan mengatur fenomena tersebut.

2) Pengetahuan prinsip dan generalisasi
Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah -masalah dalam disiplin ilmu. Salah satu tanda dari seorang ahli pokok bahasan adalah kemampuan untuk mengenali pola-pola yang bermakna (contohnya generalisasi) dan menghidupkan pengetahuan pola-pola yang relevan ini dengan sedikit usaha kognitif. (Bransford, Brown, dan Cocking, 1999).

Pengetahuan prinsip dan generalisasi meliputi pengetahuan dari abstraksi tertentu yang merangkum pengamatan-pengamatan fenomena. Abstraksi-abstraksi ini memiliki manfaat yang paling besar dalam menggambarkan, memprediksi, menjelaskan, atau menentukan tindakan atau petunjuk yang paling tepat dan relevan yang akan diambil. Dengan cara ini, para pendidik memungkinkan untuk mulai mengaturnya secara keseluruhan dalam cara yang koheren dan hemat untuk disajikan kepada peserta didik.

Meski demikian, prinsip dan generalisasi cenderung merupakan gagasan mendasar yang dapat menjadi sulit untuk dipahami para peserta didik karena mereka mungkin tidak diperkenalkan secara keseluruhan dengan fenomena yang mereka diminta untuk ringkas dan atur. Oleh karena itu tugas pendidik adalah menyederhanakan materi tersebut kepada peserta didik.

3) Pengetahuan teori, model dan struktur
Pengetahuan teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan mengenai prinsip dan generalisasi serta menghubungan antara keduanya dan menyajikannya secara sistematis dan jelas. Adapun sub jenis dari pengetahuian ini meliputi pengetahuan dari paradigma yang berbeda, epistemologi, teori-teori, dan model-model yang digunakan dengan prinsip yang berbeda untuk menggambarkan, memahami, menjelaskan, dan memprediksi fenomena.

Adapun hubungannya dengan peserta didik adalah mereka harus mengetahui cara-cara yang berbeda mengenai memahami dan mengatur pokok bahasan dan area-area penelitian dalam materi. Sebagai contoh pada pelajaran biologi mengenai teori evolusi dan bagaimana untuk berfikir dalam istilah-istilah evolusioner untuk menjelaskan fenomena -fenomena biologi yang berbeda adalah sustu aspek penting dari bagian jenis pengetahuan konseptual ini. Dengan cara yang sama, teori-teori konstruktif sosial, kognitif, dan perilaku dalam psikologi membuat asumsi-asumsi epistemologi yang berbeda dan mencerminkan sudut pandang yang berbeda dalam perilaku manusia.
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
3. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan mengenai bagaimana” melakukan sesuatu. Hal ini dapat berkisar dari melengkapi latihan -latihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti. Hal ini meliputi pengetahuan keahlian-keahlian, algoritma-algoritma, tehnik-tehnik, dan metode-metode secara kolektif disebut sebagai prosedur-prosedur (Alexander, Schallert, dan Hare, 1991; Anderson, 1983; deJong dan Ferguson-Hessler, 1996; Dochy dan Alexander, 1995).

Jika pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual menyajikan pengetahuan “apa”, maka pengetahuan prosedural menekankan pada “bagaimana”. Dengan kata lain, pengetahuan prosedural mencerminkan pengetahuan dari “proses” yang berbeda, sementara pengetahuan faktual dan konseptual berkaitan dengan apa yang disebut “produk.”

Pengetahuan prosedural terbagi kedalam 3 jenis, yaitu :
1) Pengetahuan Keahlian dan Algoritma Spesifik Suatu Subjek
Pengetahuan prosedural dapat diungkapkan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah, yang secara kolektif dikenal sebagai prosedur. Terkadang langkah-langkah tersebut diikuti perintah yang pasti disertai keputusan mengenai langkah mana yang dilakukan selanjutnya.

2) Pengetahuan Teknik dan Metode Spesifik Suatu Subjek
Pengetahuan tehnik dan metode spesifik suatu subjek meliputi pengetahuan yang secara luas merupakan hasil dari konsesus, persetujuan, atau norma -norma disipliner daripada pengetahuan yang lebih langsung merupakan suatu hasil observasi, eksperimen, atau penemuan.

3) Pengetahuan Kriteria Untuk Menentukan Kapan Menggunakan Prosedur - Prosedur yang Tepat
Pendidik yang hebat tahu kapan dan dimana menerapkan pengetahuan mereka. Mereka memiliki kriteria yang membantunya menggunakan jenis-jenis pengetahuan prosedural spesifik suatu subjek yang berbeda dengan cara mengkondisikan pengetahuan mereka. Pendidik yang hebat mengetahui kondisi-kondisi dibawah prosedur-prosedur yang akan diterapkan (Chi, Feltovich, dan Glaser, 1981). Kriteria beragam dari satu pokok bahasan dan pokok bahasan lainnya. Pada awalnya, terlihat kompleks dan abstrak bagi para murid; murid-murid memperoleh makna ketika mereka dikaitkan dengan situasi - situasi dan masalah-masalah yang konkret.
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
4. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan penget ahuan tentang kesadaran pribadi seseorang. Penekanan kepada murid untuk lebih sadar dan bertanggung jawab untuk pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri. Perkembangan para murid akan menjadi lebih sadar dengan pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih banyak mereka mengetahui kesadaran secara umum, dan ketika mereka bertindak dalam kewaspadaan ini, mereka akan cenderung belajar lebih baik (Bransford, Brown, dan Cocking, 1999).
Pengetahuan metakognitif terbagi kedalam 2 jenis, yaitu :

1) Pengetahuan strategis
Pengetahuan strategis adalah pengetahuan mengenai strategi-strategi umum untuk pembelajaran, berfikir, dan pemecahan masalah. Strategi-strategi dalam subjenis ini dapat digunakan melintasi banyak tugas-tugas dan pokpk-pokok bahasan yang berbeda. Pengetahuan strategis meliputi pengetahuan mengenai ragam strategi yang dapat peserta didik gunakan untuk mengingat materi, makna inti dari teks, atau mengerti apa yang mereka dengar di ruang kelas atau  melalui membaca buku dan materi pelajaran lainnya.

2) Pengetahuan Mengenai Tugas Kognitif, Termasuk Pengetahuan Kontekstual dan Kondisional
Pengetahuan ini menekankan kepada para peserta didik untuk mengembangkan ranah kognitif/pengetahuan dan penalaran mereka mengenai strategi pembelajaran dan berfikir, atau dengan kata lain penggunaan strategi belajar yang tepat bagi peserta didik.

Menurut Paris, Lipson dan Wixson (1983), Para peserta didik juga perlu mengembangkan pengetahuan kondisional untuk strategi-strategi kognitif umum ini; dengan kata lain, mereka perlu mengembangkan beberapa pengetahuan mengenai kapan dan mengapa menggunakan strategi-strategi ini secara tepat.

Pengetahuan kondisional juga mengacu pada pengetahuan mengenai situasi-situasi dimana para peserta didik dapat menggunakan pengetahuan metakognitif. Hal ini berbeda dengan pengetahuan prosedural yang lebih mengacu pada pengetahuan mengenai situasi-situasi dimana para pesert didik dapat menggunakan keahlian, algoritma, tehnik, dan metode spesifik mengenai suatu subjek. Dalam hal ini, norma sosial dan situasional lokal, konvensional serta budaya merupakan aspek penting dalam menggunakan serta menyesuaikan srategi yang berbeda.

3) Pengetahuan diri
Pendidik yang hebat memiliki beberapa strategi untuk menemukan informasi yang dibutuhkan secara tepat ketika mereka merasa tidak mengetahui tentang sesuatu. Hal ini menunjukkan respon yang timbul dalam diri dan merangsang mereka untuk mencari serta menemukan informasi tersebut.
Pengetahuan diri juga dapat dikatakan pengetahuan mengenai kelamahan dan kekuatan pada diri sendiri. Oleh karena itu, untuk menjadi pendidik yang hebat, maka berusaha untuk mengasah keahliannya dalam mengetahui kelemahan maupun keunggulan dalam diri serta mencari cara untuk menemukan solusi dari itu semua. Suatu tanda keahlian adalah bahwa mereka tahu apa yang mereka tahu dan apa yang mereka tidak tahu, dan mereka tidak memiliki kesan-kesan yang salah atau berlebihan mengenai pengetahuan dan keahlian-keahlian mereka yang sebenarnya.
.
.
Materi ini merupakan salah satu materi yang terdapat di Ebook Menjadi Pendidik Hebat, jika kamu tertarik untuk membelinya ataupun sekedar download versi freenya dibawah ini :
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- --- ----
--- --- --- --- --- --- --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- --- ---





0 Comments