Konsep Dasar Pembangunan Ekonomi Bag 1

Konsep Dasar Pembangunan Ekonomi Bag 1
A. Pengertian Pembangunan
--- --- --- --- --- --- ---
Menurut Siagian (1994), pembangunan diartikan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”.

Sementara itu, menurut Ginanjar Kartasasmita (1994), pembangunan diartikan sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui yang dilakukan secara terencana”.

Dalam realita, sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikkan antara pembangunan dan perkembangan atau pembangunan dan pertumbuhan. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, yaitu pembangunan, perkembangan, dan pertumbuhan, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun, ketiga hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipiil karena masing-masing mempunyai hakikat yang berbeda.

Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Secara umum, banyak orang mengartikan istilah pembangunan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan warga masyarakat yang terkait dengan bidang ekonomi, sosial, budaya, ataupun politik.

Namun, dalam realita kemajuan di sini, lebih sering diartikan sebagai kemajuan di bidang material. Oleh karena itu, kata pembangunan sering dipahami sebagai kemajuan yang dicapai masyarakat di bidang ekonomi.


B. Pengertian Pembangunan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- ---
Banyak ahli yang memberikan definisi tentang pembangunan ekonomi. Dalam perkembangannya, muncul definisi pembangunan ekonomi yang menekankan pada peningkatan income per capita (pendapatan per kapita).

Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara untuk meningkatkan output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Paradigma modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional.

Beberapa ekonom modern mulai mengedepankan dethronement of GNP (penurunan takhta pertumbuhan ekonomi), pengentasan garis kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan yang semakin timpang, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Pandangan tersebut telah membawa perubahan dalam paradigma pembangunan menyoroti bahwa pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional (Kuncoro, 2003).

Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu daerah haruslah mencakup tiga inti nilai berikut (Kuncoro, 2000; Todaro, 2000).

  1. Ketahanan (sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup.
  2. Harga diri (self esteem): pembangunan haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas, pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu.
  3. Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Berdasarkan beberapa definisi tentang pembangunan ekonomi, secara umum pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat. Ciri ciri penting tersebut adalah perubahan dalam keadaan sistem politik, struktur sosial, nilai nilai masyarakat, dan struktur kegiatan ekonominya. 


C. 4 Sifat Penting Pembangunan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- ---
Gambaran suatu negara yang dikatakan pembangunan ekonominya berhasil adalah semakin menurunnya tingkat penggangguran dan kemiskinan, pendapatan masyarakat semakin meningkat, serta kualitas sumber daya manusia semakin meningkat yang ditandai dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi dan semakin berkurangnya anak putus sekolah. Kehidupan masyarakat semakin modern ketika transportasi dan komunikasi semakin maju, industri-industri semakin maju, kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin kecil, teknologi semakin maju, akses kesehatan semakin mudah, serta tingkat permasalahan sosial, seperti kriminalitas, semakin menurun.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi memiliki empat sifat penting. Keempat sifat tersebut sebagai berikut :

1. Suatu Proses
Artinya pembanguann ekonomi berlangsung secara terus-menerus, bukan merupakan suatu kegiatan yang sifatnya insidental. Dalam analisis ekonomi pembangunan, pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai suatu proses. Maksudnya adalah antara faktor yang satu dan faktor yang lain yang menghasilkan pembangunan ekonomi itu saling berkaitan, berhubungan, dan saling memengaruhi. Dengan demikian, diharapkan dapat diketahui deretan peristiwa yang timbul dan yang akan mewujudkan peningkatan dalam kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari suatu tahap pembangunan ke tahap berikutnya.

2. Usaha untuk Meningkatkan Pendapatan Per Kapita
Pembanguanan ekonomi perlu dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan per kapita karena kenaikan itu merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Biasanya, laju pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan tingkat pertambahan pendapatan nasional baik dalam bentuk gross national product (GNP) atau gross domestic product (GDP).

Gross national product (GNP) adalah pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara. Warga suatu negara ada yang tinggal di dalam negara tersebut, tetapi ada yang tinggal di negara lain. Jadi, gross national product (GNP) adalah pendapatan suatu negara yang dihasilkan oleh warga suatu negara, baik yang tinggal di dalam negara tersebut maupun yang tinggal di negara lain/luar negeri. Gross domestic product (GDP) adalah pendapatan suatu negara yang dihasilkan oleh wilayah suatu negara (warga negara Indonesia /WNI dan warga negara asing/WNA).

Cara di atas mengandung beberapa kelemahan karena pendapatan nasional hanya menunjukkan indikator pembangunan ekonomi dalam arti materiil. Sesuai dengan definisi, dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi kenaikan pendapatan, tetapi juga dibarengi adanya berbagai perubahan, baik dalam kelembagaan, pola pikir, maupun teknologi. Contohnya, pada saat pendapatan nasional dihitung, terjadi pertambahan pendapatan nasional, tetapi di sisi lain juga terjadi pertumbuhan penduduk. Jika tingkat pertambahan pendapatan nasional (GDP/GNP) sama dengan atau lebih rendah dari tingkat pertambahan penduduk, pendapatan per kapita akan tetap sama atau bahkan menurun. Ini berarti pertambahan GNP/GDP tidak memperbaiki tingkat kesejahteraan ekononomi masyarakat.

3. Kenaikan Pendapatan Per Kapita Berlangsung dalam Jangka Panjang
Sifat yang ketiga ini bukan berarti pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan secara terus-menerus setiap tahun, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun, misalnya pada saat terjadi pergolakan politik serta kemunduran sektor ekspor yang menyebabkan kondisi ekonomi turun (keadaan demikian bersifat sementara). Hal penting yang perlu diperhatikan adalah pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dalam jangka panjang.

4. Kenaikan Pendapatan Per Kapita Dibarengi Terjadinya Perubahan Teknologi atau Kelembagaan
Dikatakan, terjadi pembangunan ekonomi bukan saja terjadi peningkatan pendapatan per kapita, tetapi kenaikan pendapatan per kapita yang dibarengi dengan terjadinya modernisasi. Maksudnya, dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi peningkatan pendapatan nasional yang dibarengi dengan perubahan teknologi, perubahan kelembagaan, perubahan sistem politik, ataupun perubahan pola pikir masyarakat. Menurut Rostow, pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan hal berikut :

  1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, ataupun sosial yang pada mulanya mengarah ke dalam suatu daerah menjadi berorientasi ke luar.
  2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi membatasi jumlah keluarga.
  3. Perubahan dalam kegiatan penanaman modal masyarakat, dari melakukan penanaman modal yang tidak produktif, misalnya penanaman modal berupa emas, tanah, ataupun rumah, menjadi penanaman modal wiraswasta.
  4. Perubahan cara masyarakat dalam menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat, dari semula ditentukan oleh kedudukan keluarga atau suku bangsa menjadi ditentukan oleh kesanggupan melaksanakan pekerjaan.
  5. Perubahan dalam pandangan masyarakat yang mulanya berkeyakinan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh keadaan alam sekitarnya, selanjutnya berpandangan bahwa manusia harus memanipulasi alam sekitarnya untuk menciptakan kemajuan.

D. Pengertian Ekonomi Pembangunan
--- --- --- --- --- --- ---
Menurut Sadono Sukirno (1985), ekonomi pembangunan didefinisikan sebagai suatu cabang dari ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara berkembang dan caracara untuk mengatasi masalah-masalah itu supaya negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dilihat bahwa tujuan dari analisis ekonomi pembangunan sebagai berikut:

  1. menelaah masalah-masalah yang terjadi, khususnya di negara berkembang;
  2. menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang;
  3. mengemukakan cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat mempercepat jalannya pembangunan ekonomi, khususnya di negara-negara tersebut.

Ekonomi pembangunan agak berbeda dengan ilmu ekonomi yang lain, seperti ilmu ekonomi mikro ataupun ilmu ekonomi makro. Perbedaannya, ekonomi pembangunan belum memiliki pola analisis yang mapan dan yang dapat diterima oleh kebanyakan ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

  1. Sangat kompleksnya masalah pembangunan.
  2. Banyaknya faktor yang memengaruhi pembangunan dan banyaknya faktor yang terpengaruh oleh pembangunan. Hal ini menyebabkan topik yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan meliputi bidang yang sangat luas. Beberapa contoh bidang yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan adalah masalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, distribusi pendapatan dan pembangunan, pengangguran, pembentukan modal, perdagangan luar negeri, pengerakan tabungan, bantuan luar negeri, migrasi, permasalahan dalam bidang pertanian, industri, dan sebagainya.
  3. Ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.

Apabila dicermati, pada hakikatnya pembahasan-pembahasan mengenai pembangunan ekonomi dapat dikategorikan dalam dua kelompok berikut :

  1. Pembahasan mengenai pembangunan ekonomi, baik yang bersifat deskriptif maupun analisis, bertujuan memberikan gambaran mengenai berbagai sifat perekonomian dan masyarakat di negara berkembang serta implikasi sifat-sifat tersebut pada kemungkinan untuk membangun ekonomi.
  2. Pembahasan mengenai pembangunan ekonomi yang bersifat memberikan berbagai pilihan kebijakan pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam upaya untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara berkembang



E. Ekonomi Pembangunan dan Pembangunan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- ---
Berdasarkan pengertian ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi dalam uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara ekonomi pembangunan dan pembangunan ekonomi.

Ekonomi pembangunan merupakan ilmu yang mempelajari pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan ekonomi atau sering pula disebut perkembangan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang disertai dengan perubahan ciriciri penting dalam suatu masyarakat (modernisasi).

Sumber : Modul Dr. Endang Mulyani, M.Pd

0 Comments