F. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- ---
Secara konsep, istilah pembangunan ekonomi/perkembangan ekonomi (economic development) berbeda dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal pembangunan mereka, memang dapat dicapai, tetapi dibarengi dengan masalah-masalah, seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, 1986).
Hal ini juga yang memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary), tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan (Esmara, 1986; Meier, 1989, dalam Kuncoro, 2004).
Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan dalam pendapatan nasional, tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertambahan penduduk atau apakah terjadi perubahan dalam struktur ekonomi atau tidak. Sementara itu, pembangunan ekonomi diartikan
- peningkatan dalam pendapatan per kapita masyarakat,
- perkembangan pendapatan per kapita dalam suatu masyarakat dibarengi dengan perombakan dan modernisasi dalam struktur ekonominya dari yang masih bercorak tradisional ke modern.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah :
- akumulasi kapital,
- pertumbuhan penduduk,
- kemajuan teknologi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi.
G. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
1. Tujuan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bidang kehidupan yang terus-menerus dikembangkan di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tujuan utama dari pembangunan ekonomi adalah mencapai kemakmuran seluruh rakyat dalam suatu negara.
Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, diselenggarakan pembangunan nasional secara berencana, meyeluruh, terpadu, terarah, dan berkesinambungan. Adapun tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai
Selain itu, tujuan pembangunan nasional juga dapat dibedakan menjadi dua seperti berikut.
a. Tujuan jangka pendek: meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
b. Tujuan jangka panjang: mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, material, dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tenteram, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai
2. Manfaat Pembangunan Ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi pada suatu negara, ada beberapammanfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat ataupun negara. Beberapa manfaat terjadinya pembangunan ekonomi sebagai berikut.
- Output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah.
- Kebahagiaan penduduk akan bertambah karena pembangunan ekonomi dapat menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas.
- Memberikan kesempatan kepada manusia yang lebih besar untuk memanfaatkan alam sekitarnya.
- Memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih kesenangan yang lebih luas.
- Terjadinya pembangunan ekonomi akan tersedia lebih banyak jasa yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
- Pembangunan ekonomi akan mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju.
H. Faktor-Faktor Pembangunan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
1. Faktor Ekonomi
a. Sumber daya manusia
Manusia merupakan faktor produksi paling penting dalam pembangunan ekonomi, mengingat peran manusia dalam menciptakan teknologi baru, selain mengembangkan teknologi yang sudah ada. Siswa SMK di Solo yang berhasil merakit mobil Esemka merupakan contoh bahwa manusia yang kreatif dalam ikut serta mendorong kemajuan suatu bangsa. Itulah mengapa, agar pembangunan itu berhasil, kualitas sumber daya manusianya perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas itu antara lain dapat dilakukan melalui :
1) peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan,
2) keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan,
3) kebudayaan/adat istiadat/tingkah laku dan cara-cara berpikir
4) tradisional menjadi lebih modern.
Sumber daya manusia yang paling utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah para pengusaha. Semakin banyak pengusaha (entepreneurship) semakin berkembang pula bisnis dan perekonomian Indonesia yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan pendapatan nasional indonesia. Oleh karena itu, agar pembangunan ekonomi semakin cepat, kita memerlukan dunia usaha yang dinamis, bergairah, serta pelaku usaha yang kreatif, inovatif, dan berpikir jauh ke depan.
b. Sumber daya alam
Selain sumber daya manusia, pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sumber daya sebagaimana disediakan oleh alam. Sumber daya alam dapat dikategorikan atas sumber daya alam yg dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui harus disertai dengan usaha-usaha untuk menjaga kelestariannya supaya sumber daya alam tersebut dapat digunakan kembali. Itulah mengapa semakin kaya suatu negara akan sumber daya alamnya semakin besar kemungkinan negara tersebut untuk melakukan pertumbuhan dan pembangunan ekonominya dibandingkan dengan negara yang sumber daya alamnya kurang.
c. Sumber daya modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
d. Teknologi
Lambatnya pembangunan di negara berkembang jika dibandingkan dengan pertumbuhan di negara maju juga disebabkan ketertinggalan dalam bidang teknologi. Teknologi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian kemajuan bidang ekonomi. Nilai tambah barang/jasa yang didapat oleh negara-negara berkembang karena teknologi yang telah maju dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi.
Teknologi dapat mempercepat proses pembangunan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan barang dan jasa. Efisiensi dan efektivitas ini terjadi antara lain karena banyak tenaga manusia digantikan oleh mesin-mesin otomatis sehingga produktivitas menjadi sangat tinggi. Penggantian itu akan mempercepat laju pembangunan.
2. Faktor Nonekonomi
a. Kondisi sosial dan budaya masyarakat
Aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat meliputi sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat, motivasi kerja, kelembagaan masyarakat, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan itu. Sebagai ilustrasi, pendidikan dan kebudayaan Barat membawa pemikiran dan pandangan ke arah penalaran, sikap dan skeptisme, serta semangat untuk menghasilkan penemuan baru yang semuanya dapat menunjang pembangunan ekonomi.
b. Kondisi politik
Stabilisasi perekonomian dari suatu negara sangat jelas dipengaruhi oleh faktor politik. Tanpa stabilitas politik yang kondusif dari suatu negara, ekonomi tidak akan bisa berbuat banyak, terutama dalam hubungannya dengan posisi dari suatu negara dalam memperbaiki variabel-variabel ekonomi. Contohnya, Indonesia yang pada tahun 1998 mengalami instabilitas politik dan keamanan dalam negeri yang kemudian membuat berbagai harga barang kebutuhan pokok naik dan banyak investor yang mulai menarik investasinya dari Indonesia sehingga menyebabkan krisis. Padahal, sebelumnya Indonesia tergolong sebagai macan Asia yang berarti termasuk dalam negara Asia yang memiliki faktor pertumbuhan ekonomi yang sangat meningkat. Faktor politik tentu saja berada di balik semua itu.
I. Dampak Pembangunan Ekonomi
--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
Pembangunan yang berhasil adalah yang menghasilkan dampak positif yang besar dan dampak negatif yang minimal. Adapun dampak positif pembangunan ekonomi antara lain adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat atau peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai berikut.
- Jaminan sosial yang lebih baik.
- Adanya perbaikan lingkungan hidup melalui pembangunan permukiman.
- Adanya perumahan yang layak bagi semua golongan masyarakat.
- Adanya daerah permukiman baru yang lebih sehat dan tersedianya sarana dan prasarana.
- Penerangan listrik tersedia sehingga masyarakat mampu meningkatkan aktivitas ekonominya.
- Kemajuan teknologi yang digunakan/dinikmati masyarakat.
- Pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
- Terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang akan mengurangi pengangguran.
- Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
- Adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
- Peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, hal itu akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di samping manfaat pembangunan ekonomi di atas, terdapat pula kerugian-kerugian pembangunan ekonomi yang dapat timbul. Ada beberapa kerugian yang ditimbulkan akibat pembangunan ekonomi ini seperti berikut.
1. Pencemaran Lingkungan
Pembangunan ekonomi di negara berkembang pada umumnya identik dengan pembangunan sektor industri. Pemahaman ini dapat dimengerti karena bagi negara berkembang untuk dapat menjadi negara maju, sektor industri harus dikembangkan. Persepsi ini dilatarbelakangi oleh keadaan Eropa yang notabene adalah negara maju dengan sektor industri yang berkembang sangat pesat. Pembangunan industri terkait langsung dengan lingkungan. Negara berkembang yang pada umumnya kaya akan sumber daya alam benar-benar memanfaatkan kondisi ini dengan menarik investor dari luar. Bagi negara berkembang, yang penting industri tersebut dapat memberi masukan bagi negara. Karena itu, sepanjang hal tersebut dapat dicapai, hal lainnya tidak dipikirkan dengan serius, seperti kerugian akibat pencemaran limbah industri, hilangnya hutan, dan sebagainya.
2. Rusaknya Tatanan Nilai-nilai Sosial Budaya
Pembangunan berarti suatu keterbukaan dan keleluasaan dalam menyerap berbagai nilai dalam suatu masyarakat. Dengan semakin terbukanya hubungan dengan dunia internasional, semakin banyak nilai sosial budaya yang berinteraksi dengan nilai-nilai budaya setempat. Pergeseran ini sering terjadi dan menimbulkan permasalahan sendiri dalam masyarakat sebab nilai-nilai sosial budaya yang berasal dari luar negeri belum tentu sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. Kondisi seperti ini, sering terjadi benturan-benturan. Sebagai contoh, sikap hidup materialistis dan individualistis merupakan gaya hidup masyarakat kapitalis. Bagi mereka, gaya hidup seperti itu adalah hal biasa dan wajar-wajar saja. Akan tetapi, bagi masyarakat negara berkembang, hal tersebut tentu akan menjadi sesuatu yang dianggap tidak wajar dan dianggap tidak sesuai dengan budayanya.
3. Munculnya Ketimpangan di Berbagai Bidang
Model pembangunan yang ideal adalah model pembangunan yang diikuti dengan pemerataan akan hasil-hasil pembangunan di segala bidang dan antardaerah. Namun, pada kenyataannya, pembangunan sering kali melahirkan berbagai macam ketimpangan. Munculnya berbagai ketimpangan ini tidak terlepas dari keterbatasan dana dan manajemen yang dimiliki. Namun demikian, hambatan ini sebetulnya bukanlah alasan utama untuk terjadinya ketimpangan. Penentuan skala prioritas dalam pembangunan (akibat dari dana yang terbatas) harus benar-benar dilakukan secara adil dan merata. Sering kali yang terjadi adalah pemilihan prioritas berdasarkan pada adanya kepentingan politik ataupun pribadi. Tidaklah mengherankan apabila di negara berkembang tumbuh dengan suburnya masalah kemiskinan, penganggguran, dan kesenjangan pembangunan antardaerah atau wilayah.
4. Meningkatnya Kaum Urban
Model pembangunan yang timpang dapat menimbulkan berbagai gejolak sosial dalam masyarakat. Model pembangunan yang banyak berfokus di kota jelas akan menimbulkan rasa iri bagi penduduk di perdesaan. Kehidupan yang dianggapnya jauh lebih baik dilihat dari sisi pendapatan akan mendorong penduduk desa untuk beramai-ramai pindah ke kota dan mencari pekerjaan di kota. Oleh karena itu, tidaklah heran daerah-daerah dengan tingkat konsentrasi industri yang tinggi sudah dapat dipastikan jumlah penduduk pendatangnya jauh lebih besar daripada penduduk aslinya.
5. Meningkatnya Pengangguran
Meningkatnya jumlah pengangguran adalah akibat langsung dari jumlah penduduk yang meningkat terus. Selain itu, ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja juga dapat menimbulkan masalah pengangguran. Pada umumnya, di negara berkembang, model pembangunan yang dijalankan lebih diarahkan pada tenaga kerja yang mempunyai skill, yaitu pada sektor industri. Padahal, masyarakat di negara berkembang pada umumnya merupakan masyarakat agraris. Ironisnya, sektor pertanian sering kali diabaikan dan dijauhkan dalam jangkauan pembangunan.
6. Terjadinya Pergeseran Mata Pencarian
Orientasi pembangunan yang menekankan pada sektor industri jelas akan menggeser peran sektor pertanian ke sektor industri dalam pendapatan nasionalnya. Pergeseran ini secara otomatis juga dapat menggeser mata pencarian penduduk. Contohnya, pekerjaan semula petani kemudian beralih menjadi buruh industri atau buruh pada proyek-proyek pembangunan di kota. Pergeseran ini dapat terjadi secara paksa atau sukarela. Pergeseran yang terjadi secara paksa, misalnya pelebaran jalan yang mengenai sawah-sawah atau pembanguan real estate. Sementara itu, pergeseran yang terjadi secara sukarela lebih disebabkan keinginan untuk memperbaiki tingkat pendapatan.
7. Kerugian Masyarakat secara Psikologis dan Sosial
Secara psikologis, pembangunan ekonomi mendorong seseorang untuk berpikir ataupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri dan mendorong seseorang lebih bersifat materialistis. Secara sosial, hal itu mengakibatkan sifat hidup gotong royong yang pada umumnya terdapat di negara-negara berkembang semakin berkurang, begitu juga sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga semakin berkurang.
Sumber : Modul Dr. Endang Mulyani, M.Pd
0 Comments