Sharing Seputar Pendidikan

  • Home
  • Grup Telegram
  • Materi Kuliah
  • Materi SMA
  • Ebook
  • Kontak
Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Sharing Seputar Pendidikan - Dalam mempelajari ekonomi pembangungan, pastinya kita akan mempelajari juga mengenai tentang teori-teori serta tokoh dalam pembangunan. Berikut adalah 8 teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta tokoh-tokohnya.

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Tokoh Ekonomi Pertumbuhan Klasik
Klik Gambar Untuk Melihat Materi PPTnya

Teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah beberapa teori yang diungkapkan oleh para ekonom mengenai pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang pertambahan penduduk. Jadi, semua teorinya itu didasarkan oleh sedikit atau banyaknya penduduk di daerah tersebut. Adapun tokoh dari madzhab ini adalah sebagai berikut :

Adam Smith

Menurut Adam Smith, perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada pertambahan penduduk yang memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Biar kamu punya gambaran lebih tentang teori dari Adam Smith, coba kamu simak cerita berikut :

Ada negara X yang punya sedikit penduduk, dan negara Y yang punya banyak penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak menciptakan permintaan barang/jasa yang banyak dan beragam di pasar. Hal ini akhirnya menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X hanya seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang punya penduduk dengan jumlah jauh lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak menciptakan permintaan barang/jasa yang lebih banyak dan beragam juga.

Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran, sehingga semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Alhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Nah, inilah yang membuat Adam Smith berpikir jika pertambahan penduduk itu tinggi, secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

David Ricardo

Kebalikan dengan Adam Smith, David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin besar akan menghasilkan tenaga kerja yang banyak, sehingga upah menurun dan perekonomian menjadi stagnan. 

Contohnyab di Tiongkok, upah tenaga kerja relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Australia Utara. Ini karena Tiongkok memiliki jauh lebih banyak penduduk dibandingkan Australia Utara. Sehingga lebih mudah untuk mencari tenaga kerja di Tiongkok, maka upahnya pun menjadi lebih murah. Kebalikannya jika di Australia Utara. Karena susah nyari tenaga kerja karena jumlah penduduk yang sedikit, tenaga kerja di Australia Utara upahnya relatif tinggi. Ini juga yang terkadang jadi alasan banyak calon pekerja mencari kerja di negara dengan penduduk yang sedikit.

Thomas Robert Malthus

Nah, kalo Robert Malthus masih mirip pemikirannya dengan Ricardo. Menurut Robert Malthus, pertumbuhan penduduk yang besar akan menyebabkan krisis pangan, sehingga akan terjadi kelangkaan makanan.

Jadi menurut Malthus, pangan itu pertumbuhannya seperti deret hitung, yakni 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Tapi, penduduk itu tumbuh seperti deret ukur, yakni 1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya. Nah, pertumbuhan yang tidak imbang ini antara pangan dan penduduk pada akhirnya akan menimbulkan krisis pangan. Karena tidak semua orang dapat mengakses pangan, sehingga harga pangan pun akan meroket nantinya.

-------------------------

2. Teori Pertumbuhan Historis

Tokoh Ekonomi Historis
Klik Gambar Untuk Melihat Materi PPTnya

Sebagai salah satu teori ekonomi populer, teori historis dikembangkan oleh sejumlah ahli ekonomi yang memiliki pandangan berbeda-beda, tetapi sama-sama berpusat pada kegiatan ekonomi masyarakat. Beberapa ahli yang terkenal sebagai pengembang teori pertumbuhan ekonomi ini adalah Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List.

Teori ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi itu memiliki tahapan-tahapan tertentu. Jadi untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, harus melewati tahapannya dari awal hingga akhir. Berikut penjelasan lebih dalamnya

Frederich List

Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang lebih pengelompokan ini terdiri atas 4, yakni:

  • Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
  • Beternak dan bertani
  • Bertani dan kerajinan
  • Kerajinan, industri, dan perniagaan

Werner Sombart

Menurut Werner, pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat. Kalo menurut Werner ada 3 zaman nih gais, yaitu:

  • Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
  • Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
  • Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal

Walt Whitman Rostow

Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan-tahapan berikut:

  • Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
  • Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industri
  • Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi
  • Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
  • Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.

Bruno Hildebrand

Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh yang lain. Menurut Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang dilakukan masyarakat, yaitu:

  • Masa tukar-menukar barang (barter)
  • Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
  • Masa tukar-menukar dengan kredit

Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa dinyatakan bahwa Bruno memandang pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi, melainkan dari segi distribusi.

Karl Bucher

Terakhir, Bucher mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan oleh hubungan konsumen dengan produsen. Tahapan pada teori ini adalah:

  • Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya sendiri
  • Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan kota
  • Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara
  • Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-masa negara, seperti saat ini.

-------------------------

3. Teori Pertumbuhan Keynesian (Harrod-Domar)

Menurut Harrod-Domar (R. F. Harrod dan Evsey Domar.), perlu adanya pembentukan modal atau investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh (steady growth). Semakin banyak modal maka produksi barang dan jasa juga makin banyak. Jadi jika menurut teori ini, ada syarat agar perekonomian negara dapat berkembang secara jangka panjang (steady growth).

Asumsi dari teori ini adalah sbb :

  • Perekonomian beroperasi pada lapangan kerja penuh dan menggunakan secara penuh barang modal yang tersedia.
  • Produktivitas dan tingkat tabungan merupakan penentu utama pertumbuhan ekonomi
  • Model mengasumsikan skala hasil konstan untuk rasio modal-output dan kecenderungan untuk menabung.
  • Rata-rata kecenderungan untuk menabung (APS) sama dengan kecenderungan untuk menabung marginal (MPS).
  • Investasi adalah bersih, yakni investasi bruto minus depresiasi. Sehingga, persediaan modal berubah sebesar investasi bersih.

-------------------------

4. Teori Pertumbuhan Neo Klasik (Solow-Swan)

Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow (1956) dan T.W. Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi (eksogen), dan besarnya output yang saling berinteraksi.

Perbedaan utama dengan model Harrod-Domar adalah masuknya unsur kemajuan teknologi. Selain itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan adanya substitusi antara kapital (K) dan tenaga kerja (L).

Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga sumber yaitu: akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan kemajuan teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan skill atau kemajuan teknik sehingga produktivitas meningkat. 

Menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan. Solow juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan dengan empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil (output).

-------------------------

5. Teori Pertumbuhan Endogen

Pemikiran ini ditekuni secara konsisten sejak 1990-an oleh Profesor Romer, yang awalnya bergelar sarjana fisika sebelum menjadi ekonom andal. Hasil riset panjang ini akhirnya membawa Romer diganjar Hadiah Nobel Bidang Ekonomi pada 2018.

Pertumbuhan ekonomi endogen (endogenous economic growth) adalah model ekonomi yang mengoptimalkan potensi internal negara. Model ini mengutamakan sumber daya manusia dengan kekuatan ilmu pengetahuan, sumber daya alam, aset teknologi, dan kelembagaan.

Menurut teori ini, penyebab terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar negara adalah sbb :

  • Adanya perbedaan mekanisme alih pengetahuan
  • Kapasitas investasi modal fisik
  • Modal insani
  • Insfrastruktur

Elemen dasar dalam teori pertumbuhan endogen :

Paul Romer menjelaskan tiga elemen dasar dalam pertumbuhan endogen yaitu :

  • perubahan teknologi yang bersifat endogen melalui sebuah proses akumulasi ilmu pengetahuan,
  • ide-ide baru oleh perusahaan sebagai akibat dari limpahan pengetahuan (knowledge spillover),
  • produksi barang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi ilmu pengetahuan akan tumbuh tanpa batas

-------------------------

6. Teori Pertumbuhan Schumpeter

Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha, yang mana kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat peluang untuk membuka usaha baru maupun memperluas usaha yang telah ada. Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.

Pembaharuan yang diciptakan oleh para pengusaha itu dalam bentuk :

  • Memperkenalkan barang baru
  • Menggunakan cara baru dalam memproduksi barang
  • Memperluas pasar barang ke daerah baru
  • Mengembangkan sumber bahan mentah yang baru
  • Mengadakan Reorganisasi dalam suatu industri

-------------------------

7. Teori Ketergantungan

Teori Ketergantungan atau dikenal teori depedensi (Dependency Theory) adalah salah satu teori yang melihat permasalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia Ketiga.

Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan di mana kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja.

Dos Santos, mengemukakan tiga bentuk ketergantungan, yaitu :

a). Ketergantungan Kolonial. Disini terjadi dalam bentuk penguasaan penjajah (Negara pusat) terhadap negara pinggiran. Kegiatan ekonomi utama negara pinggiran adalah perdagangan eksport dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah. Para penjajah memonopoli tanah, pertambangan, tenaga kerja. Hubungan penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif.

b). Ketergantungan Finansial. Disini negara pinggiran secara politis merdeka, tetapi dalam kenyataannya negara pinggiran ini masih dikuasai oleh kekuatan-kekutan finansial dari negara pusat. Seperti pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih mengeksport bahan mentah bagi kebutuhan industri negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya pada pengusaha lokal di negara pinggiran untuk menghasilkan bahan baku tersebut. Dengan demikian pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi, dalam bentuk kekuasaan finansial.

c). Ketergantungan Teknologi-Industrial. Ini adalah bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara-negara pinggiran tidak lagi mengeksport bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. Perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat mulai menammkan modalnya untuk kegiatan industri di negara pinggiran yang produknya ditujukan ke dalam pasar negara-negara pinggiran.

Masing-masing bentuk ketergantungan tersebut sesuai dengan situasi yang dikondisikan, tidak hanya hubungan internasional dari negara-negara tersebut, tetapi juga struktur internal mereka, yaitu orientasi produksi, bentuk akumulasi modal, reproduksi ekonomi, dan, secara bersamaan,  struktur sosial dan politik.

-------------------------

8. Teori Kuznets

Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kemampuan jangka panjang suatu negara dalam menyediakan berbagai jenis barang-barang ekonomi dengan jumlah yang banyak kepada penduduknya. Kuznets mengemukakan, pertumbuhan ekonomi bisa dicapai oleh 3 faktor, yaitu :

  • Faktor pertama adalah peningkatan persediaan barang yang terus-menerus.
  • Faktor kedua yaitu perkembangan teknologi
  • Faktor ketiga adalah penggunaan teknologi secara efektif dan efisien.


=============

Referensi :

https://cerdasco.com/model-harrod-domar/

https://media.neliti.com/media/publications/25112-ID-penerapan-model-solow-swan-untuk-memacu-pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-demak

https://kolom.tempo.co/read/1559410/keseimbangan-bertindak-dalam-ekosistem-digital-dapatkah-profit-dan-keberlangsungan-hidup-melaju-bersama

https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-pendukungnya

https://ddananta.wordpress.com/2016/03/08/teori-dependensia-menurut-pemikiran-theotonio-dos-santos/

https://tirto.id/mengenal-teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-daftar-tokoh-pemikirnya-f8Un


Perilaku Konsumen
Klik Gambar Untuk Melihat Animasi PPTnya


Sharing Seputar Pendidikan kali ini adalah mengenai Perilaku Konsumen yang meliputi pengertian, jenis, karakteristik dan faktor yang mempengaruhinya. Berikut penjelasannya :

BAB I - Pengertian Konsumen

Pengertian Perilaku Konsumen
Klik Gambar Untuk Melihat Animasi PPTnya

1. Schiffman dan Kanuk (2000), mengatakan bahwa teori ini adalah studi tentang bagaimana seseorang membuat sebuah keputusan untuk membelanjakan sumber daya yang mereka punya misalnya uang, waktu, dan tenaga mereka untuk mendapatkan produk yang akan dikonsumsi.

2. Kotler dan Keller (2008), keduanya sepakat bahwa teori perilaku konsumen adalah sebuah studi yang mempelajari individu, kelompok, maupun organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

3. John C. Mowen dan Michael Minor menyampaikan tentang perilaku seorang konsumen sebagai studi unit dan proses pembuatan keputusan seseorang dalam menerima, menggunakan, membeli, dan menentukan produk.

---------------------------

Pentingnya Perilaku Konsumen
Klik Gambar Untuk Melihat Animasi PPTnya

BAB II - Pentingnya Perilaku Konsumen

(Sugi, 2018) Berpendapat ilmu tentang perilaku konsumen membantu manajemen operasi seperti: manajer bisnis, staf penjualan, dan pemasar dengan cara berikut :

  • Untuk merancang produk dengan pelayanan terbaik yang sepenuhnya hanya untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.
  • Untuk memutuskan dimana produk akan tersedia untuk akses mudah konsumen.
  • Menentukan harga dimana konsumen bersedia membeli produk atau jasa.
  • Untuk mengetahui metode promosi terbaik yang akan terbukti efektif untuk menarik perhatian konsumen untuk bersedia membeli produk.
  • Untuk memahami mengapa, kapan, bagaimana, apa dan faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.

---------------------------

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Klik Gambar Untuk Melihat Animasi PPTnya

BAB III - Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

1. Sosial

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah aspek lingkungan sosial. Tidak hanya peran dan status sosial seseorang, faktor ini juga meliputi pengaruh yang dibawa oleh kelompok-kelompok di sekitar konsumen.

2. Budaya

Latar belakang budaya seseorang juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan. Tidak jarang, seorang konsumen menjadikan aspek ini sebagai prioritas mereka dalam memilih sebuah produk. Aspek budaya yang dimaksud bisa meliputi adat, agama, ras, hingga stratifikasi sosial.

3. Pribadi (Personal)

Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah berasal dari pribadi konsumen itu sendiri. Beberapa variabel yang berkaitan dengan personal konsumen adalah aspek demografis yaitu usia, jenis kelamin, besar pendapatan dan lainnya. Di samping itu, minat dan impresi individu sebagai konsumen juga masuk dalam faktor yang satu ini.

4. Psikologis

Sikap dan kepribadian seseorang termasuk dalam faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dari sisi psikologis untuk mengambil keputusan terhadap sebuah produk. Salah satu variabel yang berkaitan dengan faktor psikologis adalah gaya hidup. 

---------------------------

Jenis Perilaku Konsumen
Klik Gambar Untuk Melihat Animasi PPTnya

BAB IV - Jenis Perilaku Konsumen

Menurut penjelasan (Ciputrauceo, 2015) terdapat dua jenis perilaku konsumen yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional. Dari kedua jenis perilaku konsumen tersebut mempunyai ciri masing-masing.

Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat rasional:

  • Konsumen menentukan produk menurut kebutuhan.
  • Produk yang diambil konsumen memiliki manfaat yang optimal untuk konsumen.
  • Konsumen memastikan produk yang kualitasnya terjaga dengan baik.
  • Konsumen membeli produk yang harganya menyesuaikan dengan kemampuan konsumen.

Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat irrasional:

  • Konsumen sangat mudah tergoda dengan iklan dan promosi dari media cetak ataupun elektronik.
  • Konsumen tertarik membeli produk-produk bermerek atau branded yang sudah beredar luas dan sangat populer.
  • Konsumen membeli produk bukan karena menurut kebutuhan, melainkan karena status berkelas dan gengsi yang tinggi.

---------------------------

Karakteristik Konsumen
Klik Gambar Untuk Melihat Animasi PPTnya

BAB V - Karakteristik Konsumen

1. Memiliki pola pikir jangka pendek.

Pola pikir ialah hal dasar untuk seseorang dalam menciptakan keputusan. Keputusan yang dipungut akan memberi pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pola pikir jangka pendek melulu memperhatikan guna dalam jangka masa-masa pendek saja. Oleh sebab itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia.

2. Tidak mempunyai perencanaan.

Konsumen Indonesia tidak mempunyai perencanaan dalam hidup mereka tergolong dalam menciptakan perencaan dalam berbelanja. Perencanaan dalam melakukan pembelian barang dapat diwujudkan dalam format daftar belanjaan. Kumpulan belanjaan ini meminimalisir pembelian yang tidak direncanakan. Oleh sebab itu, konsumen Indonesia rata-rata sering mengerjakan pembelian dagangan yang tidak direncanakan sebelumnya.

3. Cenderung berkelompok dan suka berkumpul.

Konsumen Indonesia memiki kecenderungan suka berkelompok dan berkumpul. Saat berkumpul dan berkelompok bakal timbul pembicaraan. Dalam percakapan tersebut akan memunculkan efek words of mouth. Efek words of mouth bakal menimbulkan bisa jadi ada konsumen baru dari konsumen yang terpuaskan. Dari konsumen yang terpuaskan akan memunculkan repeat orders.

4. Tidak adaptif dengan teknologi baru.

Survey yang dilaksanakan oleh Frontier pada tahun 2010 ini mengaku bahwa konsumen Indonesia tidak adaptif terhadap teknologi. Fasilitas M-Banking dan Internet belum dipakai secara maksimal. Fasilitas M-Banking dan Internet yang telah ada di dalam ponsel yang dipakai oleh konsumen Indonesia tetapi belum dipakai secara maksimal.

5. Fokus pada konten bukan konteks.

Konten ialah informasi yang tersedia melewati media atau produk elektronik. Konteks ialah suatu uraian atau kalimat yg dapat menyokong atau meningkatkan kejelasan makna. Informasi yang terdapat di media atau produk elektronik lainnya pasti saja tidak menyerahkan informasi yang jelas.

6. Menyukai barang-barang buatan luar negeri.

Harga acapkali dikomparasikan dengan kualitas. Semakin tinggi harga dirasakan semakin bagus kualitasnya. Harga barang-barang buatan luar negeri beberapa besar mempunyai harga lebih tinggi daripada barang-barang buatan dalam negeri. Gengsi menjadi salah satu dalil juga kenapa konsumen Indonesia lebih menyenangi barang-barang buatan luar negeri.

7. Semakin menyimak masalah religious.

Indonesia ialah negara beragama. Konsumen Indonesia menjadi lebih sensitif guna hal-hal yang berbau keaagamaan. Produk dan jasa yang berbau agama semakin lebih tidak sedikit digemari.

8. Suka pamer dan gengsi.

Kecenderungan manusia ialah ingin dipuji. Konsumen Indonesia yang berasal dari kelompok ekonomi menengah hendak dipuji bila dapat membeli barang yang tidak dapat dibeli orang lain. Konsumen Indonesia dari kelompok ekonomi atas melakukan pembelian barang-barang branded agar dipuji dan sebagai prestise sebab gengsi.

9. Tidak sedikit dipengaruhi oleh kebiasaan lokal.

Keanekaragaman kebiasaan dan adat istiadat telah tidak lagi menjadi dalil dalam memilih dan memakai suatu produk. Globalisasi menciptakan konsumen Indonesia memiliki ciri khas tidak tidak sedikit dipengaruhi lagi oleh kebiasaan lokal.

10. Kurang mempedulikan lingkungan.

Perubahan iklim ialah isu yang popular di abad 21. Isu mengenai lingkungan menjadi urgen bersangkutan mengenai pemanasan produk. Perusahaan berlomba-lomba guna ikut andil dalam lingkungan. Produk yang bakal diproduksi telah dirancang agar sustainable terhadap lingkungan. Lain halnya dengan konsumen luar negeri, konsumen Indonesia masih belum peduli bakal lingkungan.

---------------------------

BAB V - Karakter Konsumen dari Sudut Pandang Penjual

Konsumen Potensial

Tipe konsumen potensial ini harus menjadi prioritas dari target pasar kamu. Secara teknis, konsumen potensial belum menjadi konsumen kamu, akan tetapi sangat berpotensi untuk menjadi konsumen Pastikan kamu memberikan pelayanan dan informasi yang lengkap dan terbaik kepada tipe konsumen potensial.

Tipe-tipe ini biasanya telah menunjukan ketertarikannya terhadap produk atau jasa yang kamu jual, baik melalui pengisian form contact, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada marketing channel yang kamu miliki, atau setidaknya telah mengunjungi website kamu dan melakukan subscribe. Untuk konsumen potensial ini, kamu dapat melakukan sedikit pancingan untuk sesegera mungkin membuatnya mengambil keputusan untuk membeli.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan diskon kepada mereka. Tentunya, memberikan diskon kepada konsumen potensial akan menjadi metode yang sangat efektif. Akan tetapi, pastikan kamu juga telah menunjukan nilai dari produk atau servis yang kamu jual secara jelas kepada para konsumen potensial sebelum memberikan diskon. Kamu harus lebih menekankan kepada hal-hal yang menarik perhatian mereka, dan pastikan bahwa apa yang mereka cari bisa didapatkan melalui produk kamu.

Konsumen Baru

Kali ini, kamu akan berhadapan dengan orang-orang yang baru saja membeli produk kamu. Konsumen baru biasanya akan memasuki fase beradaptasi saat mencoba melakukan pembelian pertamanya, sehingga kamu perlu memastikan bahwa fase beradaptasi ini berjalan dengan lancar.

Meskipun kamu telah berhasil membuat mereka membeli produk kamu, akan tetapi kamu tidak dapat meninggalkan mereka begitu saja. Kamu harus memastikan setiap konsumen baru merasa nyaman dan merasa senang dalam menggunakan produk atau jasa yang kamu jual. Untuk memastikan konsumen baru merasa nyaman dan senang, kamu perlu memberikan arahan kepada konsumen baru tersebut.

Biasanya proses memberi arahan dilakukan dengan memberikan penjelasan lengkap mengenai produk dan cara penggunaannya ataupun sistem kerjanya. Disamping itu, setelah memberikan penjelasan yang jelas maka kamu juga perlu untuk memberikan kontak yang dapat dihubungi. Nomor kontak yang kamu berikan akan memudahkan konsumen baru saat mereka mengalami masalah dengan produk yang baru dibeli.

Konsumen Impulsif

Tipe dari konsumen ini adalah tipe konsumen yang dapat membuat keputusan dengan cepat, bergantung apabila kondisi yang terjadi sangat tepat. Kamu tidak perlu melakukan hal persuasif berlebihan dalam meyakinkan tipe konsumen yang bersifat impulsif. Apa yang dibutuhkan konsumen yang bertipe impulsif adalah kemudahan yang diberikan. Semakin mudah langkah-langkah yang diberikan untuk dapat membeli produk atau servis kamu, maka semakin besar kesempatan konsumen impulsif akan memutuskan untuk membeli.

Contoh: Jika kamu menawarkan jasa pengiriman barang, maka kemudahan yang kamu tawarkan seperti kemudahan melakukan tracking barang yang dikirim, atau kemudahan dalam pick-up barang akan menjadi salah satu hal penting yang akan mendorong konsumen impulsif untuk memutuskan pembelian.

Jadi, untuk mendapatkan konnsumen impulsif ini kamu harus memastikan bahwa semua proses yang terjad sudah bersifat automatis dan mudah untuk digunakan. Hal ini akan membuat kamu satu langkah lebih maju diantara para kompetitor. Ditambah lagi, jika kamu mendapatkan pertanyaan dari para konsumen yang bersifat impulsif maka berikan respond yang cepat dan singkat namun jelas.

Konsumen Diskon

Konsumen tipe ini adalah seorang konsumen yang telah meliat nilai yang kamu tawarkan dari produk atau servis, akan tetapi tetap enggan untuk membelinya pada harga yang ada. Untuk mengatasi konsumen tipe ini, usaha mempersuasif mereka mungkin akan menjadi sia-sia.

Hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan memberikan beberapa diskon atau penawaran kepada mereka. Namun, disaat diskon yang kamu berikan telah habis, kamu mungkin akan kesulitan untuk menjaganya menjadi pelanggan. Konsumen jenis ini biasanya akan pergi begitu diskon yang diberikan suda habis dan tidak berlaku.

Maka dari itu,  untuk meningkatkan peluang kamu dalam menjaga konsumen tipe ini sebagai pelanggan, kamu perlu menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak hanya mendapatkan produk dengan harga diskon, namun juga mendapat customer service yang luar biasa dengan pembeliannya. Pastikan untuk memberikan nilai tambah pada produk yang akan membuat konsumen berpikir dua kali sebelum beralih ke perusahaan lain.

Konsumen Loyal

Kamu pastinya berharap bahwa semua konsumen yang dimiliki memiliki sifat loyal kepada produk atau servis kamu. Konsumen loyal biasanya akan tetap kembali kepada kamu, dan bahkan dapat mejadi brand ambassador bagi kamu dengan kemungkinan word of mouth marketing yang terjadi.

Konsumen loyal akan merekomendasikan produk atau servis kamu kepada teman maupun keluarganya. Sebab itu, konsumen tipe ini memiliki pengaruh yang luar biasa kepada bisnis Anda. Selalu berikan semua yang terbaik bagi mereka secara produk maupun after sales service, dan lihat hasil yang akan diberikan.

=============================

Referensi :

  • https://www.info.populix.co/post/perilaku-konsumen
  • http://eprints.umsida.ac.id/6801/1/KonsepPerilakuKonsumenBesertaImplikasinyaTerhadapKeputusanPembelian
  • https://www.gurupendidikan.co.id/karakteristik-konsumen/
  • https://koinworks.com/blog/karakter-konsumen/







Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah

==================================
Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah

Para wirausaha dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi industri pada akhir abad 18. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arkwringht, dan lain-lain.

Orang - orang jenis ini sangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka menerapkan penemuan untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru.

Pada pertengahan abad ke-20 gagasan wirausaha sebagai penemu mulai dikenalkan; Fungsi wirausaha adalah untuk melakukan reformasi atau revolusi pola-pola produksi dengan mengeksploitasi penemuan atau, secara umum, menggunakan teknologi baru untuk menghasilkan produk baru atau menghasilkan produk lama dengan cara baru, membuka sumber bahan baku baru, membuka pasar baru, dengan mengorganisir kembali industri yang ada sekarang. Konsep inovasi sangat menonjol pada masa ini.

==================================
Karakterisitik Wirausahawan

Menurut pendapat para ahli ,berikut ini adalah beberapa dari karakteristik wirausahawan ,yaitu :

Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan ke masa depan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visinya.

Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja dengan cepat dalam menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam mengembangkan usahanya.

Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan langsung menindaklanjuti. Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang baik dalam menjalankan bisnisnya.

Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.

Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.

Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

==================================
Penentuan Potensi Wirausahawan

Potensi-potensi yang dimiliki seorang wirausahawan dalam mencapai keberhasilan diuraikan dalam point-point di bawah ini :

Kemampuan Inovatif
Seorang wirausahawan tidak akan mampu bersaing dengan wirausahawan lain, jika ia tidak mampu berpikir secara inovatif dalam menciptakan suatu produk baru. Masyarakat tentunya akan tertarik memilih dan mencoba sesuatu yang dianggapnya menarik, unik, berbeda, dan belum pernah ada sebelumnya.

Toleransi terhadap hal yang tak terprediksi
Wirausahawan dituntut untuk terus bersikap optimis ketika suatu hal yang tak disangka-sangka datang dan bukannya menyerah pada keadaan.

Keinginan untuk berprestasi
Tanpa adanya keinginan untuk berprestasi dan hanya mengutamakan sikap pantang menyerah, wirausahawan mustahil akan memiliki usaha yang maju

Kemampuan perencanaan yang nyata
Dengan adanya perencanaan, usaha seorang wirausahawan diyakini akan terarah dengan lurus

Orientasi kepemimpinan yang penuh tujuan
Sikap ini memotivasi diri sekaligus bisa memotivasi karyawan lain dalam mencapai tujuan perusahaan

Obyektivitas
Wirausahawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, dan sikapi sesuai dengan fakta tersebut. Bukan mengacu kepada subyek lain penyebab fakta yang terjadi

Tanggung jawab pribadi
Sikap kepemimpinan yang dimiliki seorang wirausahawan, secara otomatis akan mendorongnya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan kemampuan sendiri

Kemampuan beradaptasi
Salah satu tantangan dalam berwirausaha, yakni mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Serta membangun hubungan yang selaras dan harmoni dengan sekitarnya

Kemampuan berorganisasi
Selain mampu beradaptasi, wirausahawan juga harus mampu mengorganisir komponen-komponen yang diperlukannya, berikut juga dengan karyawan agar mampu menyelesaikan tugas mereka masing-masing dengan baik dan benar.

==================================
Metode Analisa Diri Sendiri

Sebagai wirausahawan, ia hendaknya selalu memperhitungkan kebutuhan, dorongan, dan aspirasi sebelum mengambil langkah-langkah penting. Kebutuhan seperti hal-hal yang digunakan untuk membantu wirausahawan dalam memutuskan kesesuaian antara kepribadian diri dengan peranan kewirausahaan.

Pengidentifikasian tersebut berguna mempersiapkan mental dan materi wirausahawan, serta meramalkan apakah usaha yang akan ia geluti dapat meraup keuntungan atau tidak.

Menurut McClelland, ada 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi, yaitu

n Ach   : Kebutuhan untuk berprestasi
n Afill  : Kebutuhan untuk berafiliasi (hubungan yang baik dengan orang lain)
n Pow    : Kebutuhan untuk berkuasa

==================================
Pengembangan n Ach

Mcclelland mengemukakan bahwa untuk memperkuat dan mengembangkan potensi n Ach, diperlukan pelatihan khusus yang dalam tahap demi tahapannyacalon wirausahawan akan dibekali bermacam cara menambah ketrampilan dalam berwirausaha.

Tahap pertama, calon wirausahawan diminta untuk menuliskan rencana-rencana pribadi dalam dua tahun mendatang. Serta rencana yang mungkin datang tanpa diduga, berikut juga solusi dan harapan yang digunakan dalam menghadapi rencana tak terduga tersebut. Rencana semua itu dituliskan dalam bentuk yang realistis, praktis, dan spesifik. Nantinya, calon wirausahawan akan mengecek kembali rencana yang ia tulis dalam kurun waktu 6 bulan. Untuk mengetahui, apakah rencana tersebut benar-benar terjadi dan ia hadapi serta ia atasi atau tidak.

Tahap kedua, calon wirausahawan akan diajak untuk berpikir, berbicara, dan bertindak sesuai dengan standar individu yang memiliki tingkat n Ach tinggi. Langkah ini berfungsi untuk mengajak calon wirausahawan agar ia dapat melihat keadaan atau peluang dengan sudut pandang pencapaian tujuan

Tahap ketiga, wirausahawan diberi konsep baru dalam tiga bidang, yaitu dasar ilmiah dan logis untuk mengaitkan n Ach dengan keberhasilan berwirausaha melalui teori dan riset, pencitraan tentang diri mereka sendiri, dan pencarian hal yang penting bagi mereka dalam hidup

Tahap terakhir adalah pemberian dukungan emosional kepada para calon wirausahawan. Mereka dilatih melalui penegasan (confirmation) dan pendasaran (essentiality) untuk menguatkan rasa percaya diri mereka.

Menurut Chris Argyris, keuntungan pengembangan n Ach yang akan dimiliki calon wirausahawan adalah :
  • Mereka mampu mendefinisikan tujuan-tujuan mereka secara terarah
  • Mampu mengorientasikan tujuan-tujuan tersebut dengan kebutuhan, kemampuan, dan nilai-nilai
  • Mampu mendefinisikan arah dari tujuan mereka
  • Mampu merealisasikan aspirasi yang mereka dapatkan
==================================
Manajemen Kewirausahaan

Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang dapat diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahaan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompentensi.

1. Identifikasi kesempatan-kesempatan
Kewirausahaan harus berfikir tentang inovasi baru yang dapat menyediakan barang dan jasa guna untuk memenuhi keinginan dari masyarakat sebagai konsumen

2. Analisa resiko
Para wirausahawan harus memilih resiko yang dapat memperhitungkan sesuatu bersifat menengah dan dapat dikendalikan. Resiko yang bias dipertimbangkan dalam bisnis adalah keputusan mengenai anggaran atau pengeluaran uang dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

==================================
Tonton Materinya dalam bentuk Powerpoint Disini :

==================================
Referensi :

http://alfiannurrahman.blogspot.com/
https://puspaelfdhini.wordpress.com/
http://fannisa08.blogspot.com/
Pengertian Manajemen Pemasaran, Fungsi, Konsep dan Karakteristiknya

Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajeman pemasaran menurut Buchori dan Djaslim (2010:5) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi.

Menurut Tjiptono (2011:2), manajemen pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

Menurut Kotler dan Keller (2011:6) dalam buku Manajemen Pemasaran edisi 13, manajemen pemasaran diartikan sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang umum. 

========================================

Tujuan Manajemen Pemasaran

1. Menciptakan Permintaan atau Demand

Tujuan pertama manajemen pemasaran adalah untuk menciptakan permintaan melalui berbagai cara. membuat cara terencana untuk mengetahui preferensi dan selera konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Kepuasan Pelanggan

Manajer pemasaran harus mempelajari permintaan pelanggan sebelum menawarkan barang atau jasa apa pun kepada mereka. Yang perlu dipelajari adalah  bahwa menjual barang atau jasa tidak sepenting kepuasan pelanggan yang didapatkan. Pemasaran modern berorientasi pada pelanggan. Dimulai dan diakhiri dengan pelanggan.

3. Pangsa Pasar atau Market Share

Setiap bisnis bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasarnya, yaitu rasio penjualannya terhadap total penjualan dalam perekonomian. Misalnya, Pepsi dan Coke saling bersaing untuk meningkatkan pangsa pasar mereka. Untuk ini, mereka telah mengadopsi iklan inovatif, pengemasan inovatif, kegiatan promosi penjualan, dll.

4. Peningkatan Keuntungan

Departemen pemasaran adalah satu-satunya departemen yang menghasilkan pendapatan untuk bisnis. Keuntungan yang cukup harus diperoleh sebagai hasil dari penjualan produk yang ingin memuaskan. Jika perusahaan tidak menghasilkan laba,maka tidakk akan mampu bertahan. Selain itu, laba juga diperlukan untuk pertumbuhan dan diversifikasi perusahaan.

5. Pencitraan Produk yang Baik di Mata Publik

Untuk membangun citra produk yang baik di mata publik adalah tujuan manajemen pemasaran lainnya. Jika departemen pemasaran menyediakan produk-produk berkualitas kepada pelanggan dengan harga yang wajar, tentunya akan menciptakan citra yang baik pada pelanggan.

6. Menciptakan Pelanggan Baru

Bisnis didirikan untuk menjual produk atau layanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, pelanggan adalah dasar dari sebuah bisnis. Pelangganlah yang memberikan pendapatan kepada bisnis dan menentukan apa yang akan dijual perusahaan.

Menciptakan pelanggan baru berarti mengeksplorasi dan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih luas. Jika suatu perusahaan ingin berkembang dan bertahan dalam bisnis, menciptakan pelanggan baru adalah hal yang sangat krusial, Anda harus menganalisis dan memahami keinginan mereka.

7. Memuaskan Pelanggan

Menciptakan pelanggan baru tidak cukup. Bisnis harus mengembangkan dan mendistribusikan produk dan layanan yang memenuhi ekspektasi pelanggan untuk memberikan kepuasan mereka. Jika pelanggan tidak puas, bisnis tidak akan dapat menghasilkan pendapatan untuk memenuhi biaya dan untuk mendapatkan pengembalian modal yang wajar.

Pelanggan yang puas bukan berarti hanya membeli produk karena sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Mereka juga akan melakukan rekomendasi pada orang-orang terdekat mereka, ini berarti produk Anda akan lebih dikenal banyak orang.

========================================

Karakteristik Manajemen Pemasaran

1. Berorientasi pada Pelanggan

Semua kegiatan bisnis harus diarahkan untuk menciptakan dan memuaskan pelanggan. Penekanan pada kebutuhan dan keinginan konsumen membuat bisnis di jalur yang benar. Semua keputusan pemasaran harus dibuat berdasarkan dampaknya terhadap pelanggan. Konsumen menjadi sasaran inti pada sebuah bisnis.

2. Riset Pasar

Di bawah konsep pemasaran; pengetahuan dan pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat penting. Oleh karena itu, program riset pasar yang teratur dan sistematis diperlukan untuk mengikuti perkembangan pasar. Selain itu, inovasi dan kreativitas diperlukan untuk mengembangkan produk sesuai ekspektasi pelanggan.

3. Membuat Rencana Pemasaran

Konsep pemasaran membutuhkan pendekatan yang berorientasi pada tujuan untuk pemasaran. Tujuan keseluruhan perusahaan haruslah menghasilkan laba melalui kepuasan pelanggan.

Rencana pemasaran dapat menjadi bagian dari rencana bisnis secara keseluruhan. Strategi pemasaran yang solid adalah dasar dari rencana pemasaran yang ditulis dengan baik. Jika Anda membuat rencana pemasaran berisi daftar tindakan namun tanpa landasan strategis yang sehat, maka itu tidak banyak berguna untuk bisnis.

Atas dasar tujuan ini, tujuan dan kebijakan pemasaran dan departemen lain harus didefinisikan secara tepat. Perencanaan pemasaran membantu menyuntikkan filosofi orientasi konsumen ke dalam sistem bisnis total dan berfungsi sebagai panduan untuk upaya organisasi.

4. Pemasaran yang Sistematis

Setelah tujuan organisasi dan tiap departemen dirumuskan, perlu juga untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan individu yang bekerja pada organisasi. Kegiatan dan operasi berbagai unit organisasi harus dikoordinasikan dengan benar untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Departemen pemasaran harus mengembangkan bauran pemasaran yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui kepuasan pelanggan.

5. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah istilah yang sering digunakan dalam pemasaran. Ini adalah tolak ukur bagaimana produk dan layanan yang dipasok oleh perusahaan memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang melalui kepuasan yang diinginkan pelanggan.

========================================

Konsep Pemasaran Modern

Konsep pemasaran modern adalah konsep yang cukup luas. Ini berarti mencari tahu konsumen dan membuat barang yang sesuai kebutuhan mereka adalah hal yang cukup sulit. Jadi sangat penting bagi penjual untuk mendapatkanpengetahuan tentang hal-hal yang diinginkan konsumen dan bagaimana hal-hal ini dapat disediakan bagi mereka.

Hanya dengan begitu  Anda bisa bertahan di pasar dan mendapat untung. Ada 6 konsep modern pemasaran yang sangat penting dari sudut pandang marketing modern yang bisa Anda pelajari.

1. Konsep Produksi

Bisnis yang menggunakan konsep produksi umumnya terlalu sempit fokus pada kegiatan produksi mereka sendiri. Karena menurut konsep ini, konsumen akan membeli produk yang telah diproduksi perusahaan dan sudah dijual ke pasar.

2. Konsep Produk

Sesuai dengan nama konsep ini, perusahaan akan memberikan arti penting pada fitur atau kualitas produk. Perusahaan memikirkan pengambangan bisnis jangka panjang dengan membuat produk yang hanya cocok dengan  standar kualitas terbaik, yang diberikan kepada konsumen.

3. Konsep Penjualan

Tidak cukup bagi produsen untuk membuat barang dan menunggu pelanggan untuk membeli produknya. Jadi, menurut konsep ini sangat penting untuk memberi tahu konsumen tentang produk  yang sudah dipasarkan melalui berbagai cara promosi.

4. Konsep Pemasaran

Pembeli adalah raja. Jadi sangat penting bagi produsen untuk menghasilkan produk yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen mendapatkan kepuasan dan produsen mendapat untung. Dengan melakukan pemasaran seluas-luasnya akan memberikan visibilitas produk yang lebih dikenal oleh konsumen.

5. Konsep Konsumen

Konsep konsumen ini adalah memberikan perhatian kepada konsumen secara individu. Contohnya seperti memberikan pelayanan terbaik pada setiap pelanggan yang menggunakan produk dan jasa kita. Dengan begini tentunya membuat pelanggan merasa dihargai dan memberikan kepuasan.

6. Konsep Hubungan Sosial

Konsep ini berarti bahwa perusahaan tidak hanya bekerja untuk konsumen tetapi juga untuk masyarakat. Jadi perusahaan harus menyeimbangkan antara keuntungan perusahaan, keinginan konsumen dan kesejahteraan masyarakat.

===========================

Sumber : spssoft.com

Pengertian Kewirausahaan, Ciri-Ciri, Tujuan dan Tahapannya

Pengertian Wirausahaan
--------
Kata “wirausaha” berasal dari gabungan kata wira dan usaha. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “wira” berarti; pejuang, berani, berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata “usaha” berarti; bekerja, berbuat amal, perbuatan untuk mencapai sesuatu.

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
--------
Ahmad Sanusi
Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan  adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

Soeharto Prawiro
Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

Peter Drucker
Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.

Thomas Zimmerer
Menurut Thomas Zimmerer, entrepreneurship adalah sebuah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis

Karakteristik Kewirausahaan
-------
  • Mempunyai Keberanian dan Daya Kreasi yang Tinggi
  • Mempunyai Semangat Tinggi dan Kemauan Keras
  • Mempunyai Daya Analisis yang Baik
  • Berjiwa Pemimpin dan Tidak Berperilaku Konsumtif
  • Mampu Membuat Keputusan dan Melaksanakannya
  • Memiliki Pengabdian yang Besar Terhadap Bisnisnya

Tujuan Kewirausahaan
-------
  • Membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan membantu mereka untuk menjadi pengusaha mandiri.
  • Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja di sekitarnya.
  • Meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan juga masyarakat di sekitar usaha yang dijalankan dengan membuka lapangan kerja.
  • Menularkan dan mengembangkan semangat berwirausaha kepada orang lain.
  • Membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan berinovasi.

Tahapan Kewirausahaan
-------
1. Tahap Memulai
Pada tahap ini seorang wirausahawan memiliki niat untuk membangun suatu bisnis. Tahap memulai bisnis sudah ada perencanaan dan persiapan hal-hal yang dibutuhkan, baik itu memulai usaha baru, akuisisi, ataupun membeli franchise. Pada tahap ini juga sudah ada keputusan memilih jenis bisnis apa yang akan dijalankan, misalnya di bidang retail, industri, jasa, atau pertanian.

2. Tahap Pelaksanaan Bisnis
Pada tahap ini seorang wirausahawan mulai menjalankan dan mengelola bisnisnya. Beberapa aspek yang dikerjakan pada tahap pelaksanaan bisnis, di antaranya;
  • Pengadaan modal usaha.
  • Pengadaan sumber daya manusia (SDM).
  • Pengorganisasian.
  • Kepemilikan.
  • Kepemimpinan (pengambilan keputusan).
  • Pemasaran.
  • Dan evaluasi.

3. Tahap Mempertahankan Bisnis
Ini merupakan tahap di mana seorang wirausahawan melakukan analisis terhadap hasil bisnis yang sudah dijalankan. Pada tahap ini pebisnis harus dapat memahami kondisi yang dihadapi bisnis agar dapat tetap berjalan dan berkembang.

4. Tahap Pengembangan Bisnis
Ini merupakan tahap selanjutnya apabila bisnis yang dijalankan ternyata dapat bertahan dan membuahkan hasil yang positif. Pada tahap ini pebisnis melakukan upaya pengembangan bisnisnya agar semakin maju dan berkembang.

Untuk materi videonya bisa kamu tonton disini :



Sumber : Maxmanroe


Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Perkenalkan nama saya Kiki Sumber Rejeki. Saya menjadikan blog ini sebagai media pembelajaran bagi para pecinta ilmu. Untuk mengetahui saya lebih lanjut, follow social media saya dibawah ini

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • David Kolb – Teori Belajar Experiental Learning
  • Macam-Macam Gaya Berfikir Orang
  • Sistem Pendidikan di Jepang
  • Materi Agama Islam Tentang Asmaul Husna (Al-Karim, Al-Mu'min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami', Al-Adl, dan Al-Akhir)
  • Pengertian Kewirausahaan, Ciri-Ciri, Tujuan dan Tahapannya
  • Pengertian Manajemen Pemasaran, Fungsi, Konsep dan Karakteristiknya
  • Penjelasan Seputar Ingatan (Memori)

Categories

Agama Islam SMA 1 Ekonomi Pembangunan 4 Intelegensi 2 Kewirausahaan 2 Manajemen Pemasaran 3 mancanegara 1 pembelajaran 2 pendidik 6 Perilaku Konsumen 1 psikologi 1 sosiologi 2 Teori Belajar 2 Tokoh 1

Featured Post

Pengertian Manajemen Pemasaran, Ruang Lingkup, Manfat dan Tujuan

Advertisement

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template