Sharing Seputar Pendidikan - Dalam mempelajari ekonomi pembangungan, pastinya kita akan mempelajari juga mengenai tentang teori-teori serta tokoh dalam pembangunan. Berikut adalah 8 teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta tokoh-tokohnya.
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Klik Gambar Untuk Melihat Materi PPTnya |
Teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah beberapa teori yang diungkapkan oleh para ekonom mengenai pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang pertambahan penduduk. Jadi, semua teorinya itu didasarkan oleh sedikit atau banyaknya penduduk di daerah tersebut. Adapun tokoh dari madzhab ini adalah sebagai berikut :
Adam Smith
Menurut Adam Smith, perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada pertambahan penduduk yang memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Biar kamu punya gambaran lebih tentang teori dari Adam Smith, coba kamu simak cerita berikut :
Ada negara X yang punya sedikit penduduk, dan negara Y yang punya banyak penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak menciptakan permintaan barang/jasa yang banyak dan beragam di pasar. Hal ini akhirnya menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X hanya seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang punya penduduk dengan jumlah jauh lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak menciptakan permintaan barang/jasa yang lebih banyak dan beragam juga.
Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran, sehingga semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Alhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Nah, inilah yang membuat Adam Smith berpikir jika pertambahan penduduk itu tinggi, secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
David Ricardo
Kebalikan dengan Adam Smith, David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin besar akan menghasilkan tenaga kerja yang banyak, sehingga upah menurun dan perekonomian menjadi stagnan.
Contohnyab di Tiongkok, upah tenaga kerja relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Australia Utara. Ini karena Tiongkok memiliki jauh lebih banyak penduduk dibandingkan Australia Utara. Sehingga lebih mudah untuk mencari tenaga kerja di Tiongkok, maka upahnya pun menjadi lebih murah. Kebalikannya jika di Australia Utara. Karena susah nyari tenaga kerja karena jumlah penduduk yang sedikit, tenaga kerja di Australia Utara upahnya relatif tinggi. Ini juga yang terkadang jadi alasan banyak calon pekerja mencari kerja di negara dengan penduduk yang sedikit.
Thomas Robert Malthus
Nah, kalo Robert Malthus masih mirip pemikirannya dengan Ricardo. Menurut Robert Malthus, pertumbuhan penduduk yang besar akan menyebabkan krisis pangan, sehingga akan terjadi kelangkaan makanan.
Jadi menurut Malthus, pangan itu pertumbuhannya seperti deret hitung, yakni 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Tapi, penduduk itu tumbuh seperti deret ukur, yakni 1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya. Nah, pertumbuhan yang tidak imbang ini antara pangan dan penduduk pada akhirnya akan menimbulkan krisis pangan. Karena tidak semua orang dapat mengakses pangan, sehingga harga pangan pun akan meroket nantinya.
-------------------------
2. Teori Pertumbuhan Historis
Klik Gambar Untuk Melihat Materi PPTnya |
Sebagai salah satu teori ekonomi populer, teori historis dikembangkan oleh sejumlah ahli ekonomi yang memiliki pandangan berbeda-beda, tetapi sama-sama berpusat pada kegiatan ekonomi masyarakat. Beberapa ahli yang terkenal sebagai pengembang teori pertumbuhan ekonomi ini adalah Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List.
Teori ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi itu memiliki tahapan-tahapan tertentu. Jadi untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, harus melewati tahapannya dari awal hingga akhir. Berikut penjelasan lebih dalamnya
Frederich List
Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang lebih pengelompokan ini terdiri atas 4, yakni:
- Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
- Beternak dan bertani
- Bertani dan kerajinan
- Kerajinan, industri, dan perniagaan
Werner Sombart
Menurut Werner, pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat. Kalo menurut Werner ada 3 zaman nih gais, yaitu:
- Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
- Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
- Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal
Walt Whitman Rostow
Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan-tahapan berikut:
- Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
- Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industri
- Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi
- Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
- Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.
Bruno Hildebrand
Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh yang lain. Menurut Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang dilakukan masyarakat, yaitu:
- Masa tukar-menukar barang (barter)
- Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
- Masa tukar-menukar dengan kredit
Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa dinyatakan bahwa Bruno memandang pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi, melainkan dari segi distribusi.
Karl Bucher
Terakhir, Bucher mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan oleh hubungan konsumen dengan produsen. Tahapan pada teori ini adalah:
- Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya sendiri
- Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan kota
- Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara
- Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-masa negara, seperti saat ini.
-------------------------
3. Teori Pertumbuhan Keynesian (Harrod-Domar)
Menurut Harrod-Domar (R. F. Harrod dan Evsey Domar.), perlu adanya pembentukan modal atau investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh (steady growth). Semakin banyak modal maka produksi barang dan jasa juga makin banyak. Jadi jika menurut teori ini, ada syarat agar perekonomian negara dapat berkembang secara jangka panjang (steady growth).
Asumsi dari teori ini adalah sbb :
- Perekonomian beroperasi pada lapangan kerja penuh dan menggunakan secara penuh barang modal yang tersedia.
- Produktivitas dan tingkat tabungan merupakan penentu utama pertumbuhan ekonomi
- Model mengasumsikan skala hasil konstan untuk rasio modal-output dan kecenderungan untuk menabung.
- Rata-rata kecenderungan untuk menabung (APS) sama dengan kecenderungan untuk menabung marginal (MPS).
- Investasi adalah bersih, yakni investasi bruto minus depresiasi. Sehingga, persediaan modal berubah sebesar investasi bersih.
-------------------------
4. Teori Pertumbuhan Neo Klasik (Solow-Swan)
Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow (1956) dan T.W. Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi (eksogen), dan besarnya output yang saling berinteraksi.
Perbedaan utama dengan model Harrod-Domar adalah masuknya unsur kemajuan teknologi. Selain itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan adanya substitusi antara kapital (K) dan tenaga kerja (L).
Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga sumber yaitu: akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja, dan kemajuan teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan skill atau kemajuan teknik sehingga produktivitas meningkat.
Menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan. Solow juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan dengan empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil (output).
-------------------------
5. Teori Pertumbuhan Endogen
Pemikiran ini ditekuni secara konsisten sejak 1990-an oleh Profesor Romer, yang awalnya bergelar sarjana fisika sebelum menjadi ekonom andal. Hasil riset panjang ini akhirnya membawa Romer diganjar Hadiah Nobel Bidang Ekonomi pada 2018.
Pertumbuhan ekonomi endogen (endogenous economic growth) adalah model ekonomi yang mengoptimalkan potensi internal negara. Model ini mengutamakan sumber daya manusia dengan kekuatan ilmu pengetahuan, sumber daya alam, aset teknologi, dan kelembagaan.
Menurut teori ini, penyebab terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar negara adalah sbb :
- Adanya perbedaan mekanisme alih pengetahuan
- Kapasitas investasi modal fisik
- Modal insani
- Insfrastruktur
Elemen dasar dalam teori pertumbuhan endogen :
Paul Romer menjelaskan tiga elemen dasar dalam pertumbuhan endogen yaitu :
- perubahan teknologi yang bersifat endogen melalui sebuah proses akumulasi ilmu pengetahuan,
- ide-ide baru oleh perusahaan sebagai akibat dari limpahan pengetahuan (knowledge spillover),
- produksi barang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi ilmu pengetahuan akan tumbuh tanpa batas
-------------------------
6. Teori Pertumbuhan Schumpeter
Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha, yang mana kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat peluang untuk membuka usaha baru maupun memperluas usaha yang telah ada. Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
Pembaharuan yang diciptakan oleh para pengusaha itu dalam bentuk :
- Memperkenalkan barang baru
- Menggunakan cara baru dalam memproduksi barang
- Memperluas pasar barang ke daerah baru
- Mengembangkan sumber bahan mentah yang baru
- Mengadakan Reorganisasi dalam suatu industri
-------------------------
7. Teori Ketergantungan
Teori Ketergantungan atau dikenal teori depedensi (Dependency Theory) adalah salah satu teori yang melihat permasalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia Ketiga.
Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan di mana kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja.
Dos Santos, mengemukakan tiga bentuk ketergantungan, yaitu :
a). Ketergantungan Kolonial. Disini terjadi dalam bentuk penguasaan penjajah (Negara pusat) terhadap negara pinggiran. Kegiatan ekonomi utama negara pinggiran adalah perdagangan eksport dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah. Para penjajah memonopoli tanah, pertambangan, tenaga kerja. Hubungan penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif.
b). Ketergantungan Finansial. Disini negara pinggiran secara politis merdeka, tetapi dalam kenyataannya negara pinggiran ini masih dikuasai oleh kekuatan-kekutan finansial dari negara pusat. Seperti pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih mengeksport bahan mentah bagi kebutuhan industri negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya pada pengusaha lokal di negara pinggiran untuk menghasilkan bahan baku tersebut. Dengan demikian pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi, dalam bentuk kekuasaan finansial.
c). Ketergantungan Teknologi-Industrial. Ini adalah bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara-negara pinggiran tidak lagi mengeksport bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. Perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat mulai menammkan modalnya untuk kegiatan industri di negara pinggiran yang produknya ditujukan ke dalam pasar negara-negara pinggiran.
Masing-masing bentuk ketergantungan tersebut sesuai dengan situasi yang dikondisikan, tidak hanya hubungan internasional dari negara-negara tersebut, tetapi juga struktur internal mereka, yaitu orientasi produksi, bentuk akumulasi modal, reproduksi ekonomi, dan, secara bersamaan, struktur sosial dan politik.
-------------------------
8. Teori Kuznets
Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kemampuan jangka panjang suatu negara dalam menyediakan berbagai jenis barang-barang ekonomi dengan jumlah yang banyak kepada penduduknya. Kuznets mengemukakan, pertumbuhan ekonomi bisa dicapai oleh 3 faktor, yaitu :
- Faktor pertama adalah peningkatan persediaan barang yang terus-menerus.
- Faktor kedua yaitu perkembangan teknologi
- Faktor ketiga adalah penggunaan teknologi secara efektif dan efisien.
=============
Referensi :
https://cerdasco.com/model-harrod-domar/
https://media.neliti.com/media/publications/25112-ID-penerapan-model-solow-swan-untuk-memacu-pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-demak
https://kolom.tempo.co/read/1559410/keseimbangan-bertindak-dalam-ekosistem-digital-dapatkah-profit-dan-keberlangsungan-hidup-melaju-bersama
https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-pendukungnya
https://ddananta.wordpress.com/2016/03/08/teori-dependensia-menurut-pemikiran-theotonio-dos-santos/
https://tirto.id/mengenal-teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-daftar-tokoh-pemikirnya-f8Un